Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang, Payung Elektrik Masjid An-nur Riau Rusak Berat
Antara/HO-Diskominfotik Riau.

Bagikan:

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau meminta kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri memperbaiki dua unit payung elektrik Masjid Agung Raya An-nur yang patah sehingga dapat berfungsi lagi setelah badai menghantam payung tersebut pada Sabtu (26/3).

"Akibat badai angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan dua unit payung yang sudah terpasang di Masjid Raya Agung An-nur Provinsi Riau rusak berat, sejumlah komponen payung elektrik rusak berat dan patah," kata Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau, Thomas Larfo Dimiera dilansir ANTARA, Senin, 27 Maret.

Dia mengatakan payung masjid ini fungsinya bukan untuk menahan angin kencang atau hujan lebat, tapi untuk menahan panas di siang hari.

Pihaknya memang mencoba membuka payung tetapi belum sempat menutup payung kembali. Dan saat cuaca ekstrem melanda bahkan hujan lebat dan angin kencang mengakibatkan beberapa tiang penahan payung bengkak dan patah.

"Karena itu perbaikan komponen payung yang rusak masih menjadi tanggung jawab Kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri hingga selesai dan bisa berfungsi kembali," katanya.

"Masa perpanjangan kedua pengerjaan fisik infrastruktur kawasan Masjid Agung Raya An-nur sudah habis, namun, pihak kontraktor masih berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari pemerintah. Ini bencana alam akan tetapi pemegang proyek tetap harus melakukan perbaikan," katanya.

Dia mengatakan realisasi pengerjaan fisik payung elektrik yang menyerupai payung Masjid Nabawi Madinah itu kini sudah mencapai 90 persen. Sesuai target penyelesaian pengerjaan fisik payung elektrik itu selesai pada minggu kedua Ramadhan.

Akan tetapi, kini justru kondisi payung elektrik itu sebanyak dua terpal payung lepas dan turun ke bawah. Sebagian terpal masih terkait pada besi-besi penyangga.

Pemprov Riau menargetkan pada Ramadhan 1444 H, masyarakat sudah bisa memanfaatkan Masjid Agung Raya An-nur ini untuk beribadah dan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri di halaman masjid tersebut. Berdasarkan data pemasangan enam payung elektrik menghabiskan anggaran sebesar Rp40,7 miliar dari pagu anggaran lebih Rp42 miliar lebih.

Masjid Agung Raya An-nur adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan oleh Gubernur Riau, Arifin Achmad, pada tahun 1968.

Kemudian pada tahun 2000, masjid ini direnovasi pada masa pemerintahan Gubernur Saleh Djasit, dengan luas tiga kali lipat dari 4 hektare menjadi 12,6 hektare. Setelah direnovasi, masjid ini diklaim menjadi salah satu masjid termegah di Indonesia.