Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa 5 Kecamatan di Jember, 9 Rumah Rusak
FOTO VIA ANTARA/Dampak angin kencang dan hujan deras di Jember Jatim

Bagikan:

JEMBER - Angin kencang disertai hujan deras melanda lima kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis sore, menyebabkan beberapa rumah rusak tertimpa pohon dan dua keluarga harus mengungsi.

"Pada pukul 14.30 WIB terjadi hujan yang disertai angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Jember yang mengakibatkan beberapa pohon tumbang ke arah jalan hingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo dikutip Antara, Kamis, 23 Desember.

Dia menyebut lima kecamatan yang terdampak angin kencang yakni Kecamatan Arjasa, Pakusari, Balung, Jenggawah, dan Kalisat.

Sedikitnya sembilan rumah rusak, satu masjid rusak ringan, dan satu gudang mengalami kerusakan berat.

"Angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang dan dua kepala keluarga harus mengungsi ke sanak saudaranya karena rumahnya rusak diterjang angin kencang," tuturnya.

Heru menjelaskan di Kecamatan Arjasa tercatat delapan pohon tumbang yang berdiameter 50-70 cm ke arah jalan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas macet total.

Di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, angin kencang menyebabkan tujuh rumah rusak ringan dan dua rumah rusak sedang, kemudian Masjid Al-Ikhwan rusak ringan, gudang tembakau rusak berat, dan pohon tumbang yang menyebabkan arus lalu lintas macet.

Di Kecamatan Balung, Jenggawah dan Kalisat tercatat beberapa pohon tumbang yang menyebabkan listrik padam dan akses jalan macet total.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana langsung menuju ke sejumlah lokasi terdampak angin kencang dan mengevakuasi pohon tumbang yang melintang di tengah jalan," katanya.

Sebelumnya satu orang meninggal dan beberapa rumah rusak akibat angin kencang yang terjadi di tujuh lokasi di Kabupaten Jember pada Sabtu, 18 Desember sore.

Heru mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu selama beberapa pekan terakhir akibat dampak La Nina sesuai dengan prediksi BMKG.