JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi tak sengaja menemukan kerusakan pada Jalan Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat ketika kendaraannya sedang melewati ruas jalan yang tak jauh dari Istana Negara tersebut.
Prasetyo berhenti di lokasi itu dan baru mengetahui bahwa ada proyek galian yang cukup berantakan tanpa ada papan pembatas yang cukup aman. Setelah mendapat informasi, ternyata itu adalah pekerjaan crossing saluran air yang bermasalah.
"Saya lihat ini rusak jalanannya. Saya turun (dari kendaraan) dan saya tanyakan permasalahannya apa. Jadi, ada satu sisa pekerjaan untuk menampung air dari got kecil ke got besar. Ini kan ngawur," kata Prasetyo di lokasi, Jumat, 24 Maret.
Saat melihat kondisi galian yang rusak, ternyata di area tersebut terdapat pipa sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) dan pipa PAM yang rusak.
Prasetyo pun langsung menghubungi semua pejabat terkait masalah ini, mulai dari Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal, dan Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin untuk datang ke lokasi.
BACA JUGA:
Di tempat yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengaku penyebab masalah ini adalah ketidakcermatan pekerjaan crossing saluran air.
"Ini awalnya ingin mengoneksikan saluran kecil dengan long storage supaya debit air yang mengalir dari saluran kecil ke saluran besar itu lebih lancar sehingga tidak ada potensi sumbatan. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, ini ada ketidakcermatan," urai Dhany.
Dhany menyebut, kontraktor proyek saluran air yang dipekerjakan Dinas SDA DKI menggali sambungan saluran air menggunakan ekskavator, sehingga ikut membongkar dan merusak SJUT dan sambungan pipa PAM di dekatnya.
"Ini sebenarnya cukup dengan pekerjaan manual, tidak perlu pakai alat berat. Ketika itu digunakan alat berat, akhirnya seluruh jaringan utilitas yang ada di sana terputus," urai Dhany.
"Kita lihat jaringan pipa PAM terputus, pecah, airnya ke mana-mana. Kemudian fiber optic untuk mengalirkan internet yang memang akan dilakukan relokasi dari atas (udara) ke bawah (tanah), karena terjadi seperti ini akhirnya terhambat semua," lanjutnya.
Dari peristiwa ini, layanan air perpipaan pada konsumen di sekitar Jalan Batu Ceper terhenti karena sedang dalam perbaikan. Hal ini diakui oleh Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.
"Valve-nya (keran perpipaan) saya matikan di sana. Kalau enggak (dihentikan), enggak bisa kita betulin juga pipanya. Pekerjaannya kira-kira 1x24 jam," ujar Arief.