Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Pemprov DKI Jakarta memperbanyak pembangunan rumah susun sekaligus pasar di lantai dasarnya.

Menurut Prasetyo, rumah susun dengan lantai yang berada di atas pasar akan menarik minat masyarakat untuk tinggal di sana. Terlebih, Pemprov DKI tak perlu melakukan pengadaan dua lahan baru untuk pembangunan masing-masing rumah susun dan pasar.

Hal ini disampaikan Prasetyo dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2024 Jakarta Selatan.

"Bangun itu rumah susun. Pasar di bawah, rumah susun di atas. Masyarakat di situ tidak akan lari, pasti akan naik ke atas. Daripada uang itu beli 2 kali, kerugiannya 2 kali, pembuangan anggarannya besar-besar juga," kata Prasetyo, Kamis, 16 Maret.

Prasetyo menyarankan pemanfaatan lahan rumah susun dan pasar di bangunan yang sama bisa menggunakan aset Perumda Pasar Jaya. Sehingga, Pemprov DKI tidak perlu menngeluarkan anggaran untuk membeli lahan baru.

"Pasar Jaya itu asetnya besar-besar. Kenapa kita haris beli tanah? Kita punya tanah, tinggal bangun saja ke atas. Kita fungsikan jadi pasar modern seperti di BSD," ujar Prasetyo.

Hal ini, kata Prasetyo juga sejalan dengan keinginan DPRD DKI yang tak lagi menghendaki Pemprov DKI membeli tanah pakai APBD tahun anggaran 2024.

Sebab, setiap tahun alokasi anggaran pengadaan tanah selalu dilakukan dan belum semua tanah dimanfaatkan.

"Sekarang saya dan Pak Gubernur sepakat (Pemprov DKI) tidak pernah membeli tanah lagi karena tanah kita sudah banyak. Kita fungsikan yang betul," ucap dia.

Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menindaklanjuti usulan Prasetyo untuk membangun rumah susun di atas pasar yang juga dikelola BUMD milik Pemprov DKI.

"Itu masih anggaran 2024. Jadi perlu perencanaan dulu. Nanti dilihat yang pas, pantas untuk dibangun itu," ungkap Heru.