Ketua MPR Dorong Pemrov Bali Bentuk Satgas Khusus Tangani Perilaku Turis Asing
Penumpang pesawat menjalani pemeriksaan keimigrasian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 Agustus 2019. (Antara-Fikri Yusuf)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta Pemerintah Provinsi (Pemrov) Bali untuk membentuk satuan tugas (satgas) khusus guna mengatasi persoalan turis asing atau warga negara asing (WNA) yang mengganggu ketertiban dan meresahkan masyarakat setempat.

"Saya meminta pemerintah daerah setempat segera membentuk satuan tugas khusus yang meliputi unsur kepolisian dan imigrasi, yang nantinya akan mengawasi, membenahi turis asing, dan menindak WNA yang mengganggu ketertiban dan meresahkan masyarakat setempat," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Kamis 16 Maret, disitat Antara.

Hal tersebut dia sampaikan terkait dengan turis asing atau WNA di Bali yang bermasalah dan menjadi sorotan publik, terutama mereka yang melanggar aturan hukum di Indonesia, seperti membuat KTP dan menyalahgunakan izin tinggal dan bekerja secara ilegal.

Selain pembentukan satgasus, Bamsoet juga meminta pemerintah daerah terkait bersama aparat penegak hukum mengamati persoalan turis asing yang bermasalah itu secara serius. Menurutnya, pemerintah dan aparat perlu memperkuat upaya penindakan yang tegas.

"Pasalnya, banyaknya permasalahan turis asing di Bali yang belum terselesaikan bisa berdampak terhadap minat turis dari negara lainnya yang benar-benar ingin berkunjung ke Indonesia," kata dia.

Berikutnya, Bamsoet meminta Pemrov Bali untuk melakukan pemutakhiran data turis asing yang berkunjung ke Bali secara berkala sekaligus mengecek identitas serta izin tinggal mereka.

Dengan demikian, lanjutnya, WNA yang terdata dapat dengan mudah dilacak dan dipastikan legalitas identitas serta kepemilikan izin tinggal-nya.

Terakhir, Bamsoet meminta Pemerintah tidak segan menindak tegas turis asing yang melanggar aturan keimigrasian, seperti dengan me-deportasi yang bersangkutan.

"Saya juga meminta komitmen pemerintah untuk tidak segan menindak tegas hingga me-deportasi para turis asing yang melanggar aturan keimigrasian," pungkasnya.