Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaktifkan kembali Satgas Anti Politik Uang menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Tujuannya agar pesta demokrasi itu berjalan adil dan damai.

Pernyataan itu disampaikan Sigit saat memberi pengarahan kepada seluruh jajaran Bareskrim Polri dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret.

"Bentuk Satgas anti-money politik untuk menciptakan Pemilu yang lebih demokratis," ujar Sigit dalam keterangannya, Kamis, 16 Maret.

Satgas Anti Politik Uang sedianya sudah dibentuk saat Pemilu 2019.

Dalam arahannya, Kapolri juga meminta Bareskrim Polri membentuk sistem aplikasi pengaduan. Sehinga, Polri bisa sesegera mungkin mengetahui permasalahan yang terjadi.

Kemudian, mencari solusi untuk menyelesaikan masalah itu agar tak semakin besar.

"Rekan-rekan harus ikuti, awasi sebaik-baiknya dari awal pemetaaan dan kerjasama dari Gakkumdu,” ungkapnya.

Lalu, Sigit juga meminta Direktorat Tindak Pidana Siber melakukan patroli di dunia maya. Konten SARA menjadi target untuk diberantas menjelang Pemilu 2024.

Bahkan, Kapolri meminta Bareskrim tak ragu menurunkan atau take down konten mengandung SARA dan menindak tegas para pelaku. Sebab, konten seperti itu dapat memecah belas persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

 

"Melakukan Cooling System, take down bila diperlukan, kerja sama dengan Kominfo. Kemudian lakukan penegakan hukum pada waktunya, kalau memang itu kita anggap berbahaya, rawan, sifatnya SARA dan memecah belah persatuan-kesatuan. Kita harus ambil langkah tegas. Kita betul-betul bisa mapping dengan baik," kata Sigit.