Bagikan:

BANJARMASIN - Kalimantan Selatan mengambil alih penyelidikan kematian tiga orang tenaga kerja asing (TKA) asal China di PT Sumber Daya Energi (Qinfa Group), perusahaan tambang di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru.

"Penyelidikan kita ambil alih dari Polres Kotabaru, sekarang tim sudah bertolak ke Kotabaru," kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifa'i di Banjarmasin dilansir ANTARA, Rabu, 15 Maret.

Tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus mendalami penyebab pasti kematian korban bernama Jinxiang Yao (51), Xuecen Tiang (41), dan Lizie Day (45) yang dilaporkan atau diduga akibat keracunan gas saat bekerja di terowongan pada Senin (13/3) dini hari.

Rifa'i menyebut fokus penyidik untuk menentukan ada-tidaknya unsur pidana dalam kasus kematian warga negara asing (WNA) tersebut sehingga harus ada pihak yang bertanggung jawab secara hukum.

"Saksi yang secara langsung bersama-sama korban saat kejadian ada dua orang juga TKA China, keterangan keduanya kita dalami termasuk memeriksa pihak lainnya di perusahaan," ungkapnya.

Untuk ketiga jenazah saat ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin.

Namun pihak rumah sakit belum bisa melakukan autopsi jenazah karena masih menunggu perwakilan dari otoritas China.

Ditegaskan, perkara ini ditangani dengan hati-hati dan profesional karena menyangkut WNA, sehingga koordinasi juga dilakukan dengan pihak perwakilan China.

Keterangan sementara yang didapat dari saksi, sambung Rifa'i, kematian tiga TKA bekerja di perusahaan sebagai underground minning specialist dan project manager itu awalnya ditemukan lemas hingga pingsan pada lokasi terowongan bawah tanah.

Korban dibawa ke klinik Suaka Insan di Desa Magalau Hulu dan dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kemudian oleh pihak perusahaan jenazah kembali dibawa ke Rumah Sakit Husada Tanah Bumbu untuk memastikan kondisi korban yang memang telah tewas.