Tiga Hari di Laut, Masyarakat Diminta Beri Semangat Tim Pencari Sriwijaya Air SJ-182
Evakuasi Pesawat Sriwijaya AIr SJ 182 (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman meminta masyarakat untuk memberi semangat terhadap tim SAR gabungan yang masih mencari korban, material, hingga black box Sriwijaya Air SJ-182 selama tiga hari terakhir.

Rasman bilang, pemberian semangat kepada beberapa petugas Basarnas, TNI, Polri, dan relawan yang belum pulang selama tiga hari dapat meringankan beban mereka. Sebab, kegiatan operasi bukan menjadi pekerjaan yang mudah.

"Mari kita doakan, rekan-rekan kita yang sudah 3 hari di lapangan. Ini tentu bukan sebuah pekerjaan atau kegiatan yang mudah karena membutuhkan keterampilan dan fisik. Mereka sudah tiga hari,tentu butuh semangat dari kita," kata Rasman di Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Selasa, 12 Januari.

Salah satu kapal yang belum kembali ke Dermaga JICT II dan masih berada di last known position (LKP) atau titik pusat jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 adalah KRI Rigel. 

Terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menyebut KRI Rigel masih melakukan pencarian black box atau kotak hitam pesawat. Untuk menunjang fasilitas istirahat tim SAR di sana, pihaknya mendatangkan KRI Semarang sejak Senin, 11 Januari kemarin.

Kata Yudo, KRI Semarang memiliki tempat istirahat untuk memulihkan tenaga tim SAR sebelum kembali melakukan penyelaman pencarian korban, serpihan, hingga black box pesawat.

"Kita datangkan KRI Semarang yang memiliki portabel jumper yang bisa digunakan markas. Sehingga, mereka dapat istirahat dalam lokasi yang lebih dekat lagi (dari LKP)," ucap Yudo.

Sampai pagi ini, telah ditemukan sebanyak 74 kantong berisi bagian tubuh korban atau body part, 16 kantong berisi serpihan pesawat berukuran kecil, dan 24 potongan pesawat berukuran besar yang telah dibawa ke Posko Terpadu JICT II.

Ketika ada penemuan serpihan pesawat, Basarnas akan menyerahkannya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Sementara, potongan tubuh atau properti milik korban diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk diidentifikasi.