DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau program bantuan rumah sistem panel instan (ruspin) untuk korban bencana rob di Desa Bedono, Kecamatan, Sayung, Kabupaten Demak, Selasa 14 Maret.
Total keluarga yang menerima bantuan ruspin di desa itu sebanyak 34 keluarga. Menurut Ganjar, ruspin model rumah panggung tersebut merupakan alternatif dan bentuk adaptasi bagi warga yang tidak mau direlokasi.
"Ini adalah areal land subsiden. Kemudian hari ini masyarakat masih ingin bertahan di sini. Satu-satunya alternatif yang paling kompromistis, ya sudah karena butuh waktu untuk menjelaskan, butuh waktu untuk mengedukasi. Satu-satunya ya rumahnya harus panggung," kata Ganjar saat berada di lokasi.
Rumah Panggung
Alternatif rumah panggung tersebut diberikan oleh Pemprov Jateng setelah melalui komunikasi panjang dengan warga sekitar. Sebab Desa Bedono masuk dalam areal land subsiden. Selama ini, adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah penimbunan atau meninggikan lantai rumah.
"Ini kan areal rob jadi adaptasi masyarakat mesti dilakukan. Selama ini yang dilakukan adalah penimbunan. Ditimbun, tenggelam. Ditimbun, tenggelam. Nah ini ditemukan konsep agar mereka tinggal di sini. Dulu kalau rumah mereka nempel di tanah itu banjir, terus kemudian diurug dan rumahnya tinggal pendek. Sekarang dinaikkan sekalian, kira-kira 1,5 meter dari tanah, jadi cukup tinggi," jelasnya.
Model bantuan ruspin tersebut merupakan bentuk gotong royong antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Masyarakat menyediakan lahan dan bergotong royong membuat pondasi rumah dengan seharga Rp 10 juta. Bantuan dari Pemprov Jateng untuk satu unit ruspin senilai Rp 50 juta. Total ada 34 rumah yang dibangun di Desa Bedono.
"Jadi kita bantu untuk yang tidak mampu terus dibuatkan seperti itu dengan ruspin dan itu bisa dikerjakan sehari dirakit. Sehari dirakit tinggal di tengah sela-selanya diisi bata. Dengan cara itu nanti jadinya kayak gini, ini contoh yang sudah jadi. Nanti terserah di dalamnya, keluarga sambil mengembangkan, lebih lega, lebih sehat dan adaptif," paparnya.
Selama berada di Desa Bedono, Ganjar Pranowo menyempatkan untuk melihat langsung hasil bantuan ruspin. Di antaranya ruspin milik Rohmi (36). Ia juga melihat proses pemasangan atau pembangunan ruspin di desa tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga diajak untuk melihat kondisi SDN 03 Bedono yang kondisinya cukup memprihatinkan. Setiap kali rob melanda, gedung sekolah itu selalu terendam banjir. Terkait renovasi atau pembangunan SDN 03 Bedono itu masih harus didiskusikan kembali mengingat lokasi termasuk kategori tidak layak untuk fasilitas sekolah.
"Sekolah tadi itu menurut saya sudah tidak layak. Pilihannya mau pindah atau di situ. Kalau tetap di situ, fasilitasnya makin terbatas. Kalau nggak dibangunin tinggi lagi, tapi apakah kita akan mengambil pilihan itu maka yang sekolah tadi mesti dibicarakan. Untuk rumah penduduk yang sifatnya personal itu kami coba bantu dengan model ruspin dan dinaikkan ke atas," jelasnya.
SEE ALSO:
Rohmi (36), seorang penerima bantuan ruspin di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mengaku sangat senang karena dapat memiliki rumah yang layak huni. Sebab rumah sebelumnya telah terendam air akibat abrasi dan sudah tidak dapat dihuni lagi. Lalu pada akhir tahun 2022 mendapatkan bantuan ruspin dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Dulu di sana, kena abrasi sudah tidak dapat ditinggali. Lalu beli tanah di sini dan dapat bantuan ruspin. Rumahnya bagus, enak, tidak harus menaikkan rumah lagi. Buat tidur enak, tidak banjir," ujarnya soal bantuan ruspin dari Ganjar Pranowo.