Bagikan:

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga menjadi Ketua Dewan Pengarah atau Steering Committee (SC) Formula E memaklumi penolakan dua politikus PDIP untuk gabung dalam susunan kepanitiaan Formula E tahun 2023.

Kader PDIP yang sebelumnya dicatut sebagai panitia adalah Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, lalu Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.

"Saya dapat memahami karena masih digoreng-goreng politiknya. Dia (Prasetyo dan Bobby) menyampaikan 'Mas, penugasan kali ini mungkin saya juga sibuk'," kata Bamsoet saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 14 Maret.

Bamsoet mengaku dirinya tidak berkomunikasi untuk meminta kesediaan Prasetyo dan Bobby ikut serta mengurus gelaran Formula E tahun 2023 saat susunan kepanitiaan dibentuk.

Hal itulah yang menyebabkan Prasetyo dan Bobby langsung bereaksi dan mengundurkan diri saat tahu dirinya masuk dalam jajaran panitia balapan mobil listrik. Namun, Bamsoet memandang pencatutan nama itu lumrah.

Mengingat, Prasetyo dan Bobby merupakan pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI), organisasi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab teknis balapan Formula E sejak tahun 2022 hingga 2024.

"Alasan penunjukan kan karena dia (Prasetyo dan Bobby) pengurus IMI. Saya (sebagai Ketua Umum IMI) punya otoritas untuk menunjuk. Bobby maupun Pak Pras adalah pengurus pusat IMI. Sehingga, kita sepakat ada penugasan di pengurus," jelas Bamsoet.

Bamsoet melanjutkan, pihaknya tidak akan mencari pengganti Prasetyo dan Bobby yang telah menolak masuk dalam kepanitiaan. Sebab, posisi mereka adalah dewan pengarah yang tugasnya tidak terlalu krusial dalam urusan lapangan.

Berbeda dengan tim Organizing Committee atau Panitia Pelaksana yang diketuai oleh Ananda Mikola. "Enggak ada penggantinya. Tugasnya kan sebenarnya ringan-ringan saja. Yang berat ini, Ananda," lanjutnya.

Sebagai informasi, pada 28 Februari lalu, PT Jakarta Propertindo selaku BUMD penyelenggara Formula E telah mengungkap susunan kepanitiaan balapan tahun ini. Posisi Ketua SC Formula E 2023 masih dipegang oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Kemudian, ada 6 Wakil Ketua SC. Bambang dan keenam wakilnya merupakan pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Dua di antaranya adalah kader PDIP, yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Ketua DPRR DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Setelah namanya diungkap ke publik, tak lama Prasetyo dan Bobby kompak mengajukan pengunduran diri mereka dari kepanitiaan Formula E.

Kemudian, Ahmad Sahroni kini juga menjadi Wakil Ketua OC. Pada Formula E tahun lalu, Anggota DPR RI ini mengemban posisi Ketua Panitia Pelaksana.

Kemudian, dua tokoh pembalap nasional juga masuk dalam jajaran wakil SC, yakni Tinton Soeprapto dan pemilik Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia, Ricardo Gelael. Serta, pemilik rumah makan Dapur Sunda, Andono Eko.

Lalu, ada dua orang yang mengisi posisi OC atau Panitia Pelaksana, yang diketuai oleh mantan pembalap Ananda Mikola dan wakilnya adalah Akbar Himawan Buchari yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Tahun ini, balapan mobil listrik tersebut tetap digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara. Berbeda dengan tahun 2022, Formula E digelar dengan skema business to business (B2B) antara PT Jakarta Propertindo selaku BUMD penyelenggara dengan Formula E Operation.

Prasetyo, saat namanya dicatut, langsung menegaskan dirinya tidak akan masuk dalam jajaran kepanitiaan Formula E tahun 2023.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menegaskan dirinya sibuk dalam mengerjakan tugas sebagai ketua dewan. Prasetyo mengaku ingin lebih fokus mengawasi penyusunan dan pelaksanaan anggaran daerah.

"Memang saya sibuk, pekerjaan di DPRD DKI padat. Sebentar lagi kita sudah harus membahas APBD Perubahan tahun 2023 yang harus tepat waktu," kata Prasetyo kepada wartawan, Rabu, 1 Februari.

Lalu, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga ikut menolak jabatan sebagai Wakil Ketua Steering Committee Jakarta E-Prix atau Formula E 2023 yang digelar pada 3-4 Juni 2023 mendatang.

Bobby sebelumnya telah menyampaikan kepada Bambang Soesatyo yang juga menjabat Ketua MPR agar tidak melibatkan dirinya di susunan kepanitiaan Formula E. Sebab, tugas sebagai Wali Kota Medan yang tentunya dipenuhi oleh berbagai kesibukan, sehingga dirinya menyatakan fokus mengurusi ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

"Karena tugas saya di Medan masih banyak Pak (Bambang Soesatyo, red), saya takut tidak mampu jalankan tugas di Steering Committee Formula E. Saya mohon maaf, belum bisa ikut serta," tutur Bobby.