Bagikan:

JAKARTA – Situasi pandemi mau tidak mau membuat semua pihak harus menyesuaikan diri dengan kondisi normal baru, tidak terkecuali dalam urusan mengatur keuangan di awal tahun seperti saat ini.

Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan mengatakan banyak orang yang terlalu mengkhawatirkan banyak aspek yang sebetulnya di luar kemampuan diri sendiri, seperti kapan pandemi akan segera berakhir, bagaimana kondisi perekonomian kedepannya, atau apakah vaksin dapat benar-benar efektif.

“Namun ada baiknya juga kita mawas diri dan kembali instrospeksi: Apa yang bisa kita lakukan untuk membenahi keadaan?” ujarnya kepada VOI, 11 Januari.

Menurut dia, pandemi pada sepanjang tahun lalu memang menghempas banyak aspek dan prediksi. Fioney lantas membagikan lima hal yang perlu dicermati dalam membuat rencana keuangan di masa pandemic.

1. Masuklah ke dalam metode defensif

Recovery ekonomi akan membutuhkan waktu. Oleh sebab itu, masuklah ke dalam metode defensif atau bertahan secara keuangan dalam kondisi yang ada. Atur ulang kembali pengeluaran-pengeluaran yang Anda miliki. Lakukan penyesuaian, dan kurangi apa yang bisa dikurangi.

“Misal kita bisa riset mandiri akan pengeluaran apa yang bisa lebih hemat dilakukan. Kalau perlu, cermati informasi diskon atau harga miring toko sebelah oleh promo yang mereka buat,” tutur dia.

Lalu, jangan terjebak pesan antar online yang memberikan promo extra, karena siapa tahu malah jatah pengeluaran untuk makan sehari terkuras ke sana.

2. Dana darurat is a must

Periode 2020 menjadi masa gelap buat sebagian besar orang karena adanya pemutusan hubungan kerja, atau hilangnya mata pencaharian akibat ekonomi yang kolaps. Sementara, kebutuhan pokok tetap harus dipenuhi.

“Ada yang beruntung melakukan alih profesi dengan cepat, sehingga bisa menyelamatkan belanja dapur. Ada yang tidak. Namun satu hal yang sama, kebutuhan akan dana darurat untuk bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini menjadi semakin disadari,” tegas dia.

3. Lengkapi BPJS yang dimiliki dengan tambahan asuransi swasta

Tidak semua pengeluaran medis akan ditanggung oleh BPJS. Untuk itu, asuransi swasta di masa sekarang ini akan menjadi sangat berharga nilainya.

“Kalau keuangannya mampu atau memiliki keluarga yang berada mungkin tidak terlalu masalah. Bagaimana dengan yang tidak?,” sebutnya.

Fioney menambahkan, asuransi swasta selain memberikan pilihan kenyamanan juga memberikan fasilitas lain berupa “gerak cepat” pihak rumah sakit dan prioritas dalam masa yang tidak pasti seperti ini.

Beberapa tes apabila harus melalui BPJS harus melalui tahap tertentu dan kadang berhari-hari, sementara dengan asuransi bisa dilakukan sekaligus sehingga indikasi kesakitan bisa diketahui sejak dini dan cepat, sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat.

4. Tetap berinvestasi walaupun jumlahnya tidak sebanyak biasanya

Walau sedikit investasi sekecil apapun tetap jauh berarti dari pada tidak melakukan investasi sama sekali. Apalagi dalam kondisi sekarang, hampir semua instrumen investasi tengah memiliki harga diskon.

“Sehingga, ketika recovery ekonomi sudah terjadi sepenuhnya, hasil imbal balik yang anda dapatkan juga bisa jauh lebih besar dari rata-rata,” imbuhnya.

5. Hindari melakukan pinjaman atau utang baru

Salah satu pilihan cara termudah saat ini memang berupa pinjaman atau membuat utang baru. Pahamilah kemampuan diri sendiri untuk membayar. Hindari penambahan utang baru, karena utang baru adalah beban baru.

“Kalau misalnya saat ini anda sudah memiliki cicilan, sementara pendapatan berkurang sehingga pembayaran cicilan ini tersendat, ajukan permohonan untu restrukturisasi, atau pendanaan ulang pada instansi terkait,” ungkap dia.

Dengan demikian, waktu pelunasan bisa diperpanjang dan cicilan bisa diperkecil. Risiko seperti ini akan jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan penambahan utang baru.