Setelah Rizal Ramli, Sri Mulyani Akui Sering Diomeli Rakyat karena Sering <i>Ngutang</i>
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berujar pandemi COVID-19 memberikan tekanan ke seluruh masyarakat Indonesia. Dalam keadaan seperti, masyarakat harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidup. Pemerintah pun juga melakukan hal yang sama, mencari cara untuk mencegah masyarakat masuk ke jurang kemiskinan. 

Ia mengibaratkan mengelola keuangan negara di saat pandemi COVID-19 ini seperti sebuah rumah tangga. Menurut dia, seorang ibu rumah tangga harus pintar memahami situasi dan cepat mengambil keputusan secara tepat dalam kondisi apa pun.

Lebih lanjut, ia mencontohkan, di rumah tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit, mungkin tabrakan, terkena demam berdarah dan harus masuk rumah sakit, atau kepala keluarganya terkena PHK. Sementara, ibu rumah tangga harus mampu mendanai seluruh keluarganya agar setiap anggota keluarga mampu menjalankan kehidupan.

"Si ibu harus berputar pikirannya untuk gimana mendanai seluruh keluarganya yang sakit, yang masih harus kerja, dan yang harus bisa tetap setiap hari makan. Ibu itu perlu ngutang, jadi saya ngutang. Dan saya diomelin seluruh rakyat Indonesia ngutang untuk ini," tuturnya, dalam video virtual, Senin, 4 Januari.

Padahal, kata Sri, pemerintah melakukan pinjaman atau mencari pembiayaan tambahan di tengah krisis ini untuk menjaga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) agar tetap sehat. Sebab, saat ini belanja negara naik namun penerimaan negara turun imbas pandemi COVID-19.

Menurut Sri, APBN juga mengalami tekanan akibat COVID-19 ini. Hal ini lantaran, penerimanan negara menurun, pajak merosot 20 persen.

"Pajak turun dan penerimaan turun kita harus meningkatkan belanja," jelasnya.

Sri berujar, kegiatan ekonomi menurun tajam karena aktivitas terbatas guna menghalangi penyebaran COVID-19. Imbas pendemi semua sektor terdampak.

"Makanya perlu kerangka desain pemulihan cukup kompleks untuk ekonomi," katanya.

Ekonom senior Rizal Ramli juga sering melayangkan kritikan pedas terhadap Sri Mulyani. Rizal bahkan menjuluki Sri Mulyanisebagai 'ratu utang' melalui akun sosial media Twitter miliknya.