Bagikan:

JAKARTA - Beredar video memperlihatkan kondisi terkini pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) sekaligus Organisasi Papua Mardeka (OPM).

Pilot bernama Capt Philips Marthens itu akan dibebaskan jika Papua telah dinyatakan merdeka. OPM meminta keterlibatan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memuluskan keinginan mereka itu.

"Saya telah diperintah oleh OPM untuk membaca pernyataan. Tak ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua hingga Papua Merdeka," kata Capt Philip dalam video yang beredar, Jumat 10 Maret.

Dalam video itu, Capt Philip yang diperintahkan OPM untuk membacakan tulisan dalam secarik kertas seperti berada di kawasan hutan dengan latar belakang pohon tinggi.

Pilot asal Selandia Baru tersebut berada di antara OPM yang rata-rata menenteng senjata api dan berpakaian motif militer dipadu baju adat. Sementara Capt Philip berjaket biru dengan bawahan celana panjang serta sepatu.

Capt Philip juga mengatakan OPM menyerukan campur tangan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menjadi pihak yang dapat memediasi demi tujuan utama mereka memerdekakan Papua.

"OPM meminta PBB untuk menengahi antara Papua dan Indonesia untuk bekerja sama demi kemerdekaan Papua," ujar dia.

Dalam kertas yang dibacakan juga tertulis penyanderaan terhadap warga negara asing alias WNA akan terus dilakukan OPM terhadap Capt Philip hingga Papua dinyatakan lepas dari NKRI.

"OPM akan melepaskan saya setelah Papua merdeka," demikian Capt Philip.