Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung petugas kepolisian dalam upaya menindak tegas aksi pembalap liar yang meresahkan warga khususnya pada malam hari di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Pelanggaran lalu lintas (Lalin) harus menjadi atensi bersama. Jangan sampai kejadian pemotor mabuk menabrak kembali terulang sehingga menimbulkan korban jiwa," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis dilansir ANTARA, Rabu, 8 Maret.

Wali Kota Eri memastikan Pemkot Surabaya bersama kepolisian dan TNI akan terus memberikan kenyamanan dan keamanan warga Kota Pahlawan, khususnya saat malam hari meski sebelumnya tiga petugas Satpol PP ditabrak pemotor mabuk saat menjalankan tugas di Jalan Diponegoro pada Sabtu (4/3) dini hari.

"Kejadian-kejadian ini kan harus menjadi atensi betul. Menjadi atensi saya, pastinya wali kota dan Pak Kapolrestabes. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.

Cak Eri mengakui, banyak insiden kecelakaan yang disebabkan pengendara tidak tertib berlalu lintas seperti dalam keadaan mabuk. Pemkot Surabaya siap mendukung kepolisian untuk mencegah kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Masih banyak yang melanggar aturan. Banyak sepeda motor tidak pakai helm, melawan arus. Kejadian ini yang sering menyebabkan kecelakaan," kata Cak Eri.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya untuk menekan kasus pelanggaran lalu lintas. Terlebih lagi, dia menyebut, sekarang ini tilang manual bagi pelanggar lalu lintas sudah bisa kembali diterapkan.

"Ini menjadi pembelajaran betul buat warga Surabaya, karena kalau begini terus kota ini menjadi tidak nyaman. Sehingga kami akan kuatkan lagi koordinasinya dengan Polrestabes untuk menjaga keamanan lalu lintas di Kota Surabaya," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christianto menyatakan, pihaknya tak akan berhenti melakukan pengamanan Kota Pahlawan saat malam hari. Meski sebelumnya, tiga orang petugas Satpol PP ditabrak pemotor mabuk saat melakukan pengamanan di Jalan Diponegoro.

"Untuk pengamanan khususnya Jumat malam dan Sabtu malam terus kami lakukan di kota ini dengan seluruh camat dan tiga pilar. Kami tidak boleh terlalu trauma atau down terkait dengan permasalahan ini. Kami harus tetap mengamankan kota ini," kata Eddy.

Eddy juga menyebutkan salah satu hal yang menjadi atensi penguatan Pemkot Surabaya adalah mengenai pencegahan aksi balap liar. Dia mengaku telah memetakan titik-titik lokasi yang biasa digunakan untuk aksi balap liar.

"Memang mereka itu tidak ngumpul di suatu tempat. Jadi ada di beberapa titik-titik, lalu melalui media komunikasi medsos (media sosial), mereka ngumpul di suatu titik," kata dia.

Menurut dia, lokasi yang digunakan untuk balap liar biasanya memiliki track panjang dengan kondisi aspal halus. Selain itu, lokasi yang dipilih biasanya juga terdapat lampu traffic light (TL) untuk titik start dan finish.

"Untuk balap liar biasanya (jalan) lurus, terus aspalnya halus, ada lampu TL-nya. Karena start nunggu TL hijau. Ada di MERR, Ahmad Yani, Margomulyo, terus di tengah kota juga ada di Margorejo. Itu juga kami jaga dan antisipasi bersama teman-teman camat," ujar Eddy.