Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencopot Direktur Utama PT Jaklingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dari jabatannya dalam keputusan para pemegang saham (KPPS) di luar rapat umum pemegang saham.

Jaklingko merupakan anak usaha sejumlah badan usaha milik darah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Di mana, 20 persen saham dimiliki MRT Jakarta, 20 persen PT Transjakarta, 20 Persen LRT Jakarta, dan 20 persen PT MITJ (perusahaan patungan antara MRT dan KAI).

Selain memberhentikan Kamaluddin dari jabatan Dirut Jaklingko, Heru selaku pemegang saham tertinggi juga mencopot Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Keuangan, dan Direktur Teknik Jaklingko.

"Memberhentikan dengan hormat Saudara Suryawan Putra Hia sebagai Komisaris Utama, Saudara Widi Amanasto sebagai Komisaris, Saudara Muhamad Kamaluddin sebagai Direktur Utama, Saudara Mohammad Hanief Arie Setianto sebagai Direktur Keuangan, dan Saudara Endro Rahardjo sebagai Direktur Teknik," kata Corporate Secretary and Legal Division Head PT JakLingko Indonesia Kevin Haikal dalam keterangannya, Selasa, 7 Maret.

Pencopotan Dirut Jaklingko dilakukan setelah munculnya masalah dalam penerapan tarif integrasi transportasi Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta sebesar Rp10 ribu.

Saat sistem baru yang melayani tarif integrasi mulai diterapkan pada Oktober 2022, banyak mesin tap di halte Transjakarta bermasalah. Kartu uang elektronik (KUE) pengguna sering terblokir dan saldonya terpotong dua kali.

Kini, setelah sistem dibenahi, ternyata penggunaan tarif integrasi tiga moda transportasi ini jarang digunakan. Tak banyak penumpang yang memanfaatkan tarif Rp10 ribu dengan berpindah moda angkutan umum massal tersebut.

Dengan demikian, pemegang saham Jaklingko mengangkat Mega Indahwati Natangsa Tarigan sebagai Direktur Utama dan Fajar Dharmawan sebagai Direktur dengan masa jabatan sesuai dengan AD/ART perseroan.

Kevin menjelaskan, sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Jaklingko, Mega Tarigan menjabat sebagai Railway Operation Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda).

Mega sudah bergabung dengan PT MRT Jakarta sejak Oktober 2009. Sedangkan Fajar Dharmawan sebelumnya menjabat sebagai Group Head of Finance PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), yang juga sebelumnya tercatat sebagai Head of Accounting and Financial Control PT MRT Jakarta periode 2015-2020.

"Dengan dilakukan pengangkatan tersebut, maka susunan pengurus perseroan Direktur Utama Mega Indahwati Natangsa Tarigan dan Direktur Fajar Dharmawan," jelas dia.