JAKARTA - Menteri Keamanan Nasional Israel yang juga tokoh sayap kanan Itamar Ben-Gvir, memerintahkan pasukan keamanan untuk melakukan pembongkaran rumah warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki pada Bulan Suci Ramadan, menurut laporan media Israel.
Seruan Ben-Gvir akan bertentangan dengan keputusan yang diambil beberapa tahun lalu, untuk mencegah kekerasan selama bulan suci.
Itu terjadi karena banyak orang di pemerintahan berusaha meredakan ketegangan, menyusul pertempuran antara Palestina dan Israel.
Perintah itu bertepatan dengan upaya Ben Gvir untuk menekan seluruh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, untuk meluncurkan kampanye anti-teror yang disebutnya Perisai Bertahan Dua, melansir The National News 6 Maret.
Istilah ini mengacu pada Operasi Defensive Shield tahun 2002, yang diluncurkan untuk mengakhiri serangan teror selama Intifadah Kedua.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, pembongkaran pada Bulan Ramadan oleh Ben-Gvir akan semakin mengobarkan ketegangan yang sudah tinggi.
Pekan lalu, pemukim membakar bisnis dan rumah di Desa Hawara Palestina sebagai tanggapan atas pembunuhan dua pemukim Israel. Seorang warga Palestina tewas dan belasan luka-luka.
Diketahui, Ben-Gvir sering mendorong tanggapan Israel yang lebih keras terhadap kejahatan dan terorisme Palestina, seringkali bertentangan dengan rekomendasi pejabat keamanan Israel.
BACA JUGA:
Baru-baru ini, ia memerintahkan penutupan toko roti yang dikelola tahanan untuk warga Palestina di penjara Israel, dengan mengatakan: “Bagaimana mereka bisa mendapatkan roti segar setiap hari? Apa absurditas ini?"
Dia kemudian merilis video dirinya sedang makan roti di kantornya, dengan mengatakan: "Teroris harus menerima makanan yang baru dipanggang. Saya harap apa yang telah kami lakukan hanyalah awal dari awal untuk menghentikan kamp (musim panas) di penjara."
Selan itu, dia juga memerintahkan pengurangan waktu mandi bagi tahanan Palestina, menjadi hanya sekitar empat menit.