Memulihkan Trauma Anak Korban Gempa Turki dengan Coretan Warna
Tim penyelamat menyisir reruntuhan bangunan akibat gempa di Turki. (Wikimedia Commons/VOA/Onur Erdogan)

Bagikan:

JAKARTA - Gempa bumi yang melanda Turki, beberapa waktu lalu, telah menimbulkan trauma untuk para korban. Tak terkecuali anak-anak yang kini hidup di penampungan sementara.

Hiburan tentu menjadi sesuatu yang bisa dilakukan utuk membantu pemulihan trauma, khususnya anak-anak.

Hal itulah yang dilakukan seorang relawan seniman grafiti Senol Karayaka di sebuah pusat penampungan sementara di Gaziantep, lewat aktivitas seni dan lainnya.

Senol Karakaya setiap hari menghabiskan waktu bersama sekitar 50 anak di pusat penampungan pengungsi di Islahiye setelah gempa mengguncang Turki pada 6 Februari lalu.

"Kami datang sebagai relawan demi membantu kejiwaan anak-anak. Children's Street adalah proyek yang kami kembangkan dan kami ada di sini untuk membantu anak-anak melukis dan mewarnai mimpi mereka," kata Karakaya dalam wawancara dengan Anadolu, seperti dikutip Antara, Sabtu, 4 Maret

Para relawan merencanakan kegiatan seperti bermain layang-layang, memahat patung dan melukis bersama anak-anak di Islahiye. Menurut Karakaya, warna memiliki dampak signifikan, seperti biru yang berkaitan dengan ketenangan, kuning yang melambangkan cahaya anak.

"Kami juga menganalisis warna yang mereka pakai dan melihat ketakutan mereka," kata dia

Menurut dia, warna adalah perisai utama yang mengalihkan orang dari keadaan psikologis akibat kehancuran dan kekhawatiran. "Warna berfungsi sebagai pemersatu kehidupan kita. Pekerjaan ini membuat kami dapat melihat secercah cahaya dari mata mereka," tuturnya.

Karakaya menyatakan pada hari pertama, anak-anak tersebut takut keluar tenda dan mereka takut gelap sejak mengalami gempa yang terjadi pada pukul 04.17 pagi waktu setempat. Pasalnya pada saat kejadian tidak ada listrik ketika mereka keluar, saat itu gelap di mana-mana dan orang-orang berteriak.

"Itu sebabnya kegelapan menakutkan mereka," kata Karakaya

Karakaya melanjutkan, banyak anak kehilangan teman dan keluarga dan dalam keadaan psikologis hancur. Bahkan sudah ada relawan pun, ketakutan itu tidak hilang.

Karakaya mengungkapkan warna dipakai untuk mengalihkan mereka dan sebagai upaya membangkitkan karakter dalam dunia mimpi anak-anak sehingga mereka teralihkan dari rasa takut.

Turki mendirikan tempat perlindungan bagi sekitar 1,6 juta orang yang terdampak gempa dahsyat pada 6 Februari itu. Sebanyak 332 pusat penampungan sementara dan 360.167 tenda didirikan di zona gempa.

Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 itu berpusat di Kahramanmaras dan menghantam 10 provinsi lain. Lebih dari 13 juta orang terdampak gempa yang merenggut 45 ribu nyawa itu.