Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah bergerak melacak aset milik eks pejabat pajak DJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.

Hasilnya, perumahan di Minahasa Utara yang dikabarkan milik ayah Mario Dandy Satrio itu ternyata dimiliki oleh perusahaan atas nama istrinya, Erni Torondek.

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan temuan ini didapat setelah tim datang langsung ke lokasi. Perumahan tersebut punya luas 6,5 hektare.

"Saya kirim tim kemarin ke Minahasa Utara melihat perumahannya ada 65 ribu meter; 6,5 hektar dimiliki dua perusahaannya atas nama istri yang bersangkutan," ujar Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan kepada wartawan di gedung Merah KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Maret.

Pahala mengungkap Rafael telah melaporkan perumahan ini dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Namun, pelaporan tak menyebut luas maupun jumlahnya melainkan jumlah saham yang dimiliki di perusahaan.

Hal ini disebut Pahala tidak menyalahi aturan karena wajib lapor hanya cukup menyertakan berapa jumlah saham dari perusahaan mereka. "Itu (saham perumahan, red) sudah ada di LHKPN-nya. Jadi ada dua perusahaan," tegasnya.

"Jadi kalau ditanya perumahan segede itu ada enggak di LHKPN? Enggak ada. Yang ada sahamnya di perusahaan itu saja, atas nama istrinya atau saham istrinya saja di perusahaan itu," sambungnya.

Selain mencatatkan saham perusahaan yang menggarap perumahan tersebut, ada enam saham lain yang juga dicatatkan Rafael dalam LHKPN-nya. Nilainya, kata Pahala, mencapai Rp1,5 miliar.

Sebelumnya, kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Setelah kasus tersebut, sejumlah video Mario mengumbar kekayaannya di media sosial berupa motor Harley Davidson disoroti warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakan saat penganiayaan terjadi.

Namun, motor Harley Davidson dan Rubicon itu ternyata tak ada di daftar harta yang dilaporkan Rafael. Adapun jumlah kekayaan yang disampaikannya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 17 Februari 2022 mencapai Rp56 miliar.

Jumlah itu melebihi kekayaan Dirjen Pajak Suryo Utomo sekitar Rp14 miliar yang merupakan atasan Rafael. Bahkan, jumlah harta Rafael hanya kalah tipis dari harta Mentei Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar dari total Rp67,2 miliar dipotong utang.