JAKARTA - Aplikasi kesehatan masyarakat SATUSEHAT pengganti PeduliLindungi dibanjiri keluhan masyarakat pada hari pertama peluncurannya. Banyak masyarakat yang tidak bisa melakukan log in karena tidak mendapat kode OTP pada ponsel masing-masing.
Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji menjelaskan erornya SATUSEHAT disebabkan oleh banyaknya akses yang dilakukan dalam waktu bersamaan.
"Lebih ke peningkatan traffic, sehingga sebagian masy tidak bisa login karena telat mendapatkan kode OTP, tapi bukan seluruhnya tidak bisa login," kata Setiaji kepada wartawan, Rabu, 1 Maret.
Sejak muncul keluhan, tim teknis Kemenkes langsung melakukan penanganan. Setiaji mengklaim saat ini penggunaan berangsur normal kembali.
Jika ada masyarakat yang tetap tidak bisa menggunakan SATUSEHAT, mereka diminta memakai tiket atau sertifikat vaksin yang telah disimpan.
"Kamu mengimbau untuk sementara waktu masyarakat dapat menggunakan tiket maupun sertifikat vaksin yang telah dimiliki secara fisik maupun tersimpan secara digital untuk kepentingan aktivitas tertentu," urainya.
Usai SATUSEHAT diluncurkan, masyarakat yang sebelumnya telah mengunduh PeduliLindungi dapat memperbarui aplikasi melalui Play Store maupun App Store, baik secara otomatis maupun manual.
Setelah memberikan persetujuan syarat dan ketentuan di SATUSEHAT Mobile, pengguna hanya perlu log in dengan nomor ponsel atau email yang telah terdaftar.
Layanan dalam SATUSEHAT, secara umum tidak jauh berbeda dengan yang ada pada PeduliLindungi, mulai dari informasi vaksinasi COVID-19, hasil tes antigen dan PCR, dan pindai QR code saat check in.
Selain itu, terdapat beberapa fitur baru dalam aplikasi ini. Fitur tersebut bernama ‘diari kesehatan’ yang dapat mencatat sekaligus memonitor kondisi kesehatan diri dan orang-orang terdekat.
Ada empat kondisi yang akan bisa dicatat pada fitur tersebut, yaitu pengukuran tubuh (tinggi dan berat badan), tekanan darah, gula darah dan detak jantung. Setelahnya, akan muncul berbagai informasi seperti kurva kesehatan, analisis, serta rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut.
BACA JUGA:
Dalam rencana pengembangannya, Kemenkes juga akan menambahkan beragam fitur penunjang kesehatan personal lainnya yang datanya bersumber dan terintegrasi dengan rekam medis elektronik (RME) melalui SATUSEHAT Platform.