Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan platform Satu Sehat akan difokuskan menjadi platform utama yang akan digunakan dalam pemberian layanan kesehatan pada masyarakat Indonesia di masa depan. Salah satunya dapat menyimpan rekam medik masyarakat.

“Kita pastikan bahwa platform ini menjadi semacam ‘jalan tol’ dimana pintu masuknya ada banyak dari berbagai pihak. Misalnya masyarakat, tenaga kesehatan, pemerintah mungkin dari direktorat lain juga akan punya manfaat yang sama dari platform Satu Sehat ini,” kata Deputi Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Agus Rachmanto dikutip ANTARA, Senin 27 Februari.

Platform Satu Sehat merupakan salah satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform Indonesia Health Services. Platform ini merupakan perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan.

Agus menuturkan kehadiran Satu Sehat dapat membuat seluruh pihak dapat merasakan layanan kesehatan yang lebih ringkas dan nyaman.

"Jika dulu banyak aplikasi yang harus diakses oleh tenaga kesehatan di lapangan, kini semua data bisa diinput ke platform yang sama dengan standar yang sama pula," katanya.

Dengan standar yang sama, diharapkan tidak ada satu pun data dalam pemerintahan yang dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab oleh pihak lain.

Segala data yang tersimpan pun, sudah tersusun rapih sehingga masyarakat tidak perlu membawabawa dokumen, dalam bentuk kertas yang memiliki kemungkinan hilang atau tercecer di suatu tempat.

Data rekam medis pun bisa diakses masing-masing individu sebagai ‘bekal’ untuk berobat di fasilitas kesehatan lainnya. Dikarenakan mencakup riwayat hidup seseorang, para dokter akan lebih mudah memberikan rekomendasi yang sesuai dengan tiap data secara rinci.

Menurutnya karena akan menampung data rekam medis yang bersifat personal, Kemenkes juga akan bekerja sama dengan sekitar 9.000 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa rumah sakit vertikal lainnya dalam membangun Satu Sehat.

“Sekitar bulan November-Desember 2022 itu kita sudah roadshow ke rumah sakit yang ada di Pulau Jawa-Bali. Termasuk pengembang sistem kesehatan juga kita undang dan kumpulkan,” katanya.

Agus menyampaikan bahwa dibangunnya platform Satu Sehat sudah direncanakan sejak dulu. Namun sulit untuk dikembangkan karena aturan yang masih dibincangkan serta terkendala fasilitas teknologi yang belum memadai.

Tetapi memasuki tahun 2023 ini, berbagai landasan hukum dan teknologi yang dibutuhkan sudah dinyatakan siap untuk melayani masyarakat. Dengan demikian, 2023 tidak boleh dilewatkan untuk menyiapkan platform layanan kesehatan yang lebih masif dan siap melindungi masyarakat dari berbagai bentuk pandemi lainnya di masa depan.

Dalam kesempatan itu Agus mengimbau bahwa data rekam medis merupakan dokumen yang sangat privat. Meski telah menggandeng pihak terkait, ia meminta masyarakat turut menjaga kerahasiaanya dan secara sadar tidak melakukan transaksi yang berpotensi membuat data bocor.

“Kemenkes tidak bisa sendiri menjaga keamanan datanya. Perlu peran masyarakat untuk menjaga keamanan datanya sendiri. Tentunya memang akan tetap ada risiko, tapi setiap kali risiko bagaimana kita bisa bertindak lebih cepat untuk mengamankan data itu,” katanya.