Hong Kong Cabut Aturan Penggunaan Masker COVID-19 Mulai Besok
Ilustrasi COVID-19 di Hong Kong. (Wikimedia Commons/Andrii Makukha)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Hong Kong akan mencabut aturan penggunaan masker COVID-19, kepala eksekutif John Lee mengatakan pada Hari Selasa, seiring dengan upaya untuk menarik kembali pengunjung dan bisnis, memulihkan kehidupan normal lebih dari tiga tahun sejak Hong Kong pertama kali memberlakukan pembatasan ketat.

"Tindakan itu akan berlaku mulai Rabu," kata Lee dalam konferensi pers, seperti melansir Reuters 28 Februari.

Wilayah administrasi khusus Hong Kong adalah salah satu kawasan terakhir secara global yang masih memberlakukan aturan penggunaan masker.

Hong Kong dan Makau sama-sama mengikuti kebijakan nol-COVID China selama hampir tiga tahun terakhir. Hong Kong mulai melonggarkan aturan COVID yang ketat tahun lalu, tetapi pemakaian masker tetap berlaku sejak 2020.

"Kami pikir ini adalah waktu terbaik untuk membuat keputusan ini. Ini adalah pesan yang jelas untuk menunjukkan Hong Kong kembali normal," terang Lee.

Di tempat berisiko tinggi seperti rumah sakit, administrator dapat memutuskan apakah akan mewajibkan staf dan pengunjung untuk memakai masker, katanya.

Sebelumnya, wilayah administrasi khusus Makau yang bertetangga sudah mengumumkan rencana pencabutan persyaratan masker terkait COVID 19 untuk sebagian besar lokasi, kecuali untuk transportasi umum, rumah sakit, dan beberapa area lainnya.

Sementara di China daratan, penduduk tidak diharuskan memakai masker di luar ruangan, meskipun pihak berwenang menganjurkan mereka untuk melakukannya di tempat umum dalam ruangan seperti bandara dan stasiun kereta.

Langkah Hong Kong untuk menghapus masker dilakukan, setelah pemerintahnya bulan ini meluncurkan kampanye promosi yang disebut "Halo Hong Kong", untuk mengembalikan turis dan bisnis yang menjauhi bekas jajahan Inggris itu sejak 2020.

Hong Kong diketahui memberlakukan aturan penggunaan masker, bahkan di sekolah-sekolah di mana anak-anak berusia 2 tahun diwajibkan untuk memakainya di luar rumah mereka. Banyak siswa dan guru khawatir tentang dampaknya terhadap pembelajaran dan perkembangan anak.

Siswa masih diwajibkan untuk melakukan tes antigen cepat setiap hari untuk memeriksa COVID, meskipun pihak berwenang mengumumkan minggu lalu bahwa ini akan dicabut mulai 1 Maret untuk siswa sekolah menengah dan sekolah dasar, serta taman kanak-kanak mulai 15 Maret.