Brasil Izinkan Dua Kapal Perang Iran Berlabuh di Rio de Janeiro Meski Ada Tekanan dari Amerika Serikat
Peluncuran kapal perang jenis fregat IRIS 75 Dena milik Iran. (Wikimedia Commons/MojNews/Mohammad Agah)

Bagikan:

JAKARTA - Dua kapal perang Iran merapat di Rio de Janeiro pada Hari Minggu, setelah Pemerintah Brasil di bawah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva memberikan izin meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk melarang mereka.

Kapal perang IRIS 441 Makran dan IRIS 75 Dena keduanya tiba pada Hari Minggu pagi, kata Otoritas Pelabuhan Rio dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 28 Februari.

Sebelumnya, awal bulan ini dilaporkan Brasil telah tunduk pada tekanan Washington dan menolak permintaan Iran, agar kapal-kapal tersebut berlabuh di Rio pada akhir Januari, dengan isyarat dari Presiden Lula ketika ia terbang ke Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.

Namun, dengan perjalanan Lula, kapal-kapal telah diizinkan untuk berlabuh. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Brasil Vice Admiral Carlos Eduardo Horta Arentz, memberikan persetujuannya untuk kapal-kapal itu berlabuh di Rio antara 26 Februari dan 4 Maret, menurut pemberitahuan pada Lembaran Resmi tertanggal 23 Februari.

Kedutaan Besar AS di Brasilia tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.

Angkatan Laut Brasil memberi wewenang kepada kapal asing untuk berlabuh di Brasil, tetapi hanya setelah otorisasi dari Kementerian Luar Negeri, yang memperhitungkan petisi dan logistik kedutaan yang meminta.

Kehadiran kapal perang Iran di pantai Brasil terus membuat kesal Amerika Serikat, karena berusaha membangun hubungan yang lebih dekat dengan administrasi Lula, yang mulai menjabat pada 1 Januari.

Dalam konferensi pers 15 Februari, Duta Besar AS Elizabeth Bagley mendesak Brasil untuk tidak membiarkan kapal-kapal Iran berlabuh.

"Di masa lalu, kapal-kapal itu memfasilitasi kegiatan perdagangan ilegal dan teroris, dan juga telah disanksi oleh Amerika Serikat. Brasil adalah negara yang berdaulat, tetapi kami dengan tegas percaya bahwa kapal-kapal itu tidak boleh berlabuh di mana pun," katanya.

Diplomasi dengan Iran adalah salah satu yang menarik dari upaya Lula, untuk mendukung posisi internasional Brasil selama masa presidensi sebelumnya.

Dia melakukan perjalanan ke Teheran untuk bertemu dengan Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada tahun 2010, ketika berusaha menengahi kesepakatan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.