Jill Sebut Joe Biden Berencana Maju Dalam Pilpres AS 2024, Tapi Belum Putuskan Waktu Deklarasi
Presiden Biden bersama First Lady Jill Biden. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Ibu negara Amerika Serikat menyebut suaminya, Presiden Joe Biden berencana mencalonkan diri untuk periode kedua dalam pemilihan presiden tahun 2024, tapi belum membuat rencana deklarasi resmi.

Jill Biden, yang ditanya oleh CNN tentang rencana suaminya dalam perjalanan yang baru saja selesai ke Namibia dan Kenya mengatakan, ia berharap suaminya akan mengumumkan kampanye dan menepis pertanyaan tentang apakah politisi Partai Demokrat berusia 80 tahun itu akan memilih untuk tidak mencalonkan diri pada tahun 2024.

"Saya mendukungnya, tentu saja," kata ibu negara, yang pendapatnya dianggap penting untuk rencana presiden mendatang, melansir Reuters 28 Februari.

Dia membuat pernyataan yang lebih kuat kepada Associated Press dalam perjalanan tersebut, ketika ditanya apakah presiden akan mencalonkan diri lagi.

"Berapa kali dia harus mengatakannya agar Anda mempercayainya?"

Apakah Biden harus mencalonkan diri pada tahun 2024 terus menjadi sumber perdebatan di kalangan Partai Demokrat. Pencalonan kembali akan menguji apakah para pemilih siap untuk memberikan Biden, yang sudah menjadi presiden tertua di Amerika, empat tahun lagi masa jabatannya.

Presiden Biden sendiri telah mengatakan berulang kali, ia berniat mencalonkan diri kembali dan menepis pertanyaan tentang usianya, namun belum membuat pernyataan resmi.

"Masih banyak hal yang harus kami selesaikan dalam waktu dekat sebelum saya memulai kampanye," katanya kepada David Muir dari ABC di Gedung Putih.

Presiden Biden mengatakan pada November lalu, ia akan memutuskan pada awal 2023 apakah akan mencalonkan diri lagi atau tidak, meski pengumumannya sekarang diperkirakan tidak akan dilakukan sampai musim semi.

Hingga saat ini, Presiden Biden belum menghadapi penantang utama, dan ia tidak menunjukkan urgensi untuk segera mengumumkan kembali pencalonannya secara resmi.

Presiden Biden menghabiskan minggu-minggu awal tahun ini dalam sebuah kontroversi mengenai dokumen-dokumen rahasia, dan baru-baru ini, fokusnya pada kebijakan luar negeri termasuk sebuah perjalanan mendadak ke Ukraina telah mendominasi jadwalnya.

Cedric Richmond, mantan penasihat Biden di Gedung Putih mengatakan, Presiden Biden akan mengumumkan "kapan pun dia siap", ketika ditanya apakah pengumuman akan dilakukan pada bulan Maret atau April.

Sementara, ahli strategi Partai Demokrat, Bud Jackson mengatakan, masalah apakah Biden harus mencalonkan diri lagi merupakan topik perdebatan besar di kalangan Partai Demokrat.

"Hampir semua orang yang saya ajak bicara prihatin dengan usianya," kata Jackson, menambahkan "hampir semua orang yang saya ajak bicara memberinya manfaat dari keraguan bahwa dia masih harus mencalonkan diri."

Diketahui, jajak pendapat menunjukkan kekhawatiran mengenai usianya di antara beberapa orang Amerika, karena Biden akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan kedua.

Sekitar 46 persen responden jajak pendapat Reuters/Ipsos awal bulan ini mengatakan, frasa "Joe Biden terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan" sangat menggambarkan sang presiden, dengan 24 persen responden dari Partai Demokrat dan 49 persen responden dari kalangan independen berpendapat demikian.

Sebanyak 71 persen responden, termasuk 52 persen dari Partai Demokrat, mengatakan mereka tidak yakin bahwa Biden akan mencalonkan diri kembali pada tahun 2024.

Terpisah, di kubu pihak Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, yang akan berusia 78 tahun pada saat Pemilu 2024 dan Nikki Haley, mantan duta besar PBB serta mantan gubernur Carolina Selatan, sejauh ini telah menyatakan diri sebagai kandidat untuk tahun 2024.