Diselamatkan dari Reruntuhan Gempa Turki Setelah Terjebak Selama 129 Jam, Kucing Ini Akhirnya Diadopsi
Evakuasi hewan dari reruntuhan bangunan akibat gempa Turki. (Facebook/Haytap - Animal Rights Federation in Turkey)

Bagikan:

JAKARTA - Seekor kucing yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa Turki, setelah sebelumnya terjebak selama 129 jam, akhirnya diadopsi lantaran enggan berpisah dari sosok yang menyelamatkannya.

Petugas pemadam kebakaran Ali Cakas (33) menyelamatkan seekor kucing yang belakangan dikasih nama Enkaz, yang berarti puing-puing dalam bahasa Turki. Diberi makanan dan air, kucing hitam dan putih itu telah menjadi 'bayangan baru' bagi Ali, saat ia berusaha keras mencari korban selamat di Provinsi Gaziantep, Turki timur.

Foto-foto dan rekaman yang mengharukan dari Ali dan Enkaz di tengah-tengah reruntuhan Nurdagi telah menyentuh hati banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Ali dan rekan-rekannya merawat Enkaz - yang menurut mereka memiliki 'mata yang menyedihkan', memperlakukannya sebagai maskot mereka.

Mereka berharap pemiliknya akan muncul. Belakangan, ketika tidak ada yang datang untuk mengklaimnya, diketahui pemiliknya telah meninggal dalam gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki dan Suriah yang pada 6 Februari lalu.

Kisah haru yang langka ini segera menjadi viral di tengah-tengah lautan kehilangan dan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi, yang telah merenggut hampir 50 ribu nyawa sejauh ini.

Mengatakan bahwa keduanya telah 'membentuk ikatan yang baik', Ali membawa Enkaz ke rumahnya di Kota Mardin, sekitar 250 mil dari Nurdagi.

Dia sekarang menikmati kebersamaan dengan keluarga barunya, saat mereka berkumpul di atas karpet untuk menyantap makanan.

"Ibu, ayah, saudara laki-laki dan perempuan saya mendukung saya," kata Ali, seperti dilansir dari Metro 24 Februari.

"Kami menganggap kucing itu sebagai anggota keluarga," sambung Ali.

Segera setelah gempa, Ali bersumpah bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan teman barunya itu, karena ia percaya bahwa pengalaman mengerikan yang mereka alami telah menyatukan mereka.

"Kami terikat dengan cepat. Kami berdua mengalami masa-masa sulit. Kami akan melewati trauma ini dengan saling berpelukan," tukas Ali.

Akun Instagram yang dibuat oleh Ali untuk Enkaz kini memiliki lebih dari 19.000 pengikut, dengan pengguna media sosial yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Chili dan Argentina yang tersentuh oleh kisah bertahan hidup ini.

Diketahui, citra satelit dari Nurdagi menunjukkan bangunan-bangunan yang rata dengan tanah di kota tersebut, yang memiliki populasi sekitar 40.000 jiwa sebelum gempa. Layanan kesehatan dan rumah duka di kota ini kewalahan dan banyak korban yang dikuburkan di kuburan massal, seperti mengutip The National News.

Namun, terlepas dari penderitaan manusia yang luar biasa, warga Turki tetap berpegang teguh pada kecintaan mereka pada kucing untuk meningkatkan semangat dan menemukan kenyamanan di tengah-tengah kehancuran.

Badan amal hewan Turki telah menerima bantuan dan sumbangan dari organisasi hewan asing seperti Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan, yang mengatakan mereka telah bekerja sama dengan Federasi Hak Asasi Hewan Haytap, sebuah kelompok yang berbasis di kota yang hancur dengan nama yang sama. Organisasi ini tidak hanya membantu hewan tetapi juga manusia yang berada dalam kesulitan selama upaya penyelamatan.

LSM ini, yang telah mengirimkan tim penyelamat ke dalam gedung-gedung yang rusak dengan mengenakan topi baja, mengatakan telah menyelamatkan hampir 1.000 hewan dari reruntuhan bangunan atau setelah menemukan mereka berkeliaran di jalanan.