Bagikan:

JAKARTA - Bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk korban gempa bumi di Suriah telah tiba di Ibu Kota Damaskus pada Rabu kemarin. 

Bantuan dengan total berat 75 ton itu diserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana BNPB RI kepada Deputi Menteri Urusan Administrasi Lokal dan Lingkungan Suriah Moutaz Douaji.

Selain barang-barang kebutuhan senilai Rp1,1 juta dolar AS (sekira Rp16,7 miliar), bantuan juga diberikan dalam bentuk uang sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp15,2 miliar).

“Bantuan terdiri antara lain dari pakaian, pakaian dingin, tenda, tempat tidur darurat, makanan, dan generator listrik,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis, Antara, Kamis, 23 Februari. 

Sebelumnya, pemerintah Suriah secara resmi menyampaikan nota diplomatik permohonan bantuan kepada pemerintah RI setelah gempa besar melanda negara itu. Pemerintah Suriah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah RI atas kepedulian Indonesia melalui penyaluran bantuan kemanusiaan.

Suriah menyebut pemberian bantuan tersebut menunjukkan persaudaraan yang erat di antara kedua negara, walaupun secara geografis letaknya berjauhan.

Direktur Timur Tengah Kemlu RI Bagus Hendraning Kobarsyih, yang mengikuti penyerahan bantuan ke Damaskus, mengatakan bahwa bantuan itu sangat penting untuk mengisi dan memperkokoh hubungan bilateral, juga sebagai cerminan ekspresi dari kuatnya hubungan solidaritas kedua negara yang telah terjalin sejak awal kemerdekaan RI.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Turki dan Suriah di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Selasa (21/2).

Gempa yang mengguncang utara Suriah merenggut lebih dari 5.000 nyawa. Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam bencana tersebut.

Duta Besar RI untuk Suriah Wajid Fauzi sebelumnya juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat Suriah di wilayah Latakia dan Aleppo.

Dua pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut bantuan ke Suriah itu sudah tiba kembali di Jakarta pada 23 Februari 2023.

Pesawat tersebut juga dimanfaatkan untuk merepatriasi 27 WNI di Suriah, termasuk mereka yang terdampak gempa dan pekerja migran.