JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur mengaku belum mendapatkan 'panggilan' resmi dari pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Panggilan tersebut direncanakan BEI karena maraknya para influencer maupun public figure yang sering merekomendasikan saham di media sosial.
"Belum ada panggilan," kata Yusuf mansur saat dihubungi VOI, Kamis 7 Januari.
Yusuf Mansur memang sering 'pamer' aksi berinvestasi di instrumen saham melalui akun Instagram pribadinya. Diketahui, ia kencang mengekspos saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan yang teranyar PT Vale Indonesia (Tbk).
Adapun Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono ketika dikonfirmasi VOI, Kamis 7 Januari mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan siapa saja influencer yang akan dipanggil untuk datang berdiskusi.
"Saat ini BEI sedang melakukan pendataan influencers yang akan diajak diskusi nanti. Jadi belum ada yang akan konfirmasi hadir. Untuk waktunya sendiri masih belum kami tentukan," tutur Aji.
Aji mengatakan pertemuan BEI dengan para influencer ini dalam rangka edukasi. Hal ini, kata Aji, merupakan kegiatan rutin untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal melalui media sosial.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo ketika dikonfirmasi VOI, Selasa 5 Januari mengatakan, pihaknya akan mengajak Raffi dan Ari Lasso untuk berdiskusi terkait aksi mereka yang merekomendasikan saham salah satu emiten.
BACA JUGA:
Ia sebenarnya menyambut baik inisiatif Raffi dan Ari untuk mengajak masyarakat berinvestasi. Namun demikian, ia mengingatkan kepada dua public figure tersebut, bahwa mereka punya tanggung jawab moral yang besar sebagai influencer.
"Namun juga perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral mereka untuk para follower (pengikutnya) dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang bisa dikecewakan," ujar Laksono.
Sementara ketika ditanya terkait public figure lainnya, dalam hal ini Kaesang Pangarep, Laksono mengatakan, hal yang sama juga berlaku untuk putra bungsu Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya, Kaesang juga akan diajak berdiskusi terkait rekomendasi Sangmology yang menjadi jargon dirinya di media sosial Twitter.
"Undangan diskusi berlaku untuk semua influencer," tegas Laksono.