DPR Ingin Wujudkan KEK Sanur Bali Jadi Kawasan Percontohan <i>Medical Tourism</i> di Indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI Eddy Wuryanto saat menghadiri pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Sekretaris Daerah Provinsi Bali beserta jajarannya di Kantor Gubernur Provinsi Bali, Jumat (17/02/2023).

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ingin Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali menjadi percontohan kawasan wisata perpaduan kesehatan atau medical tourism bagi daerah lain di Indonesia. Untuk itu, penting dipersiapkan dengan baik, seperti halnya dokter dan perawat di Indonesia harus sudah memiliki standar kompetensi Internasional..

Hal itu dikatakan para anggota Komis IX DPR usai menghadiri pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Sekretaris Daerah Provinsi Bali beserta jajarannya di Kantor Gubernur Provinsi Bali, Jumat lalu.

Anggota Komisi IX DPR Eddy Wuryanto melihat selain Bali menjadi kawasan destinasi wisatawan lokal dan internasional, KEK Sanur juga bisa menjadi kawasan percontohan kesehatan bagi daerah lain di Indonesia.

Kata dia, dengan adanya Rumah Sakit (RS) berstandar internasional tersebut, Bali dapat menjadi percontohan bagi medical tourism.

"Artinya, dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Bukan hanya sekadar untuk menikmati kekayaan dan keindahan alam saja namun untuk pengobatan juga," jelas Eddy politisi fraksi partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Rabu 22 Februari.

Untuk mendukung terwujudnya hal itu, Eddy menyoroti pentingnya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, hal tersebut penting dipersiapkan dengan baik, seperti halnya dokter dan perawat di Indonesia harus sudah memiliki standar kompetensi Internasional.

"Jadi mari, Pemerintah Provinsi Bali harus benar-benar mempersiapkan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan RS Internasional. Dari dokter, Perawat yang ada di Bali dan sekitarnya," tegasnya.

Karena itu, Eddy menyampaikan bahwa Komisi IX DPR RI berharap Provinsi Bali dapat menjadi percontohan untuk indikator-indikator kesehatan yang baik. Seperti halnya, dengan tidak ada lagi orang Indonesia yang bepergian ke luar negeri dengan tujuan untuk pemeriksaan kesehatan, sehingga tidak ada lagi dana kesehatan yang mengalir ke luar negeri.  

Diketahui, KEK Sanur ditetapkan pada bulan Juli 2022 lalu. KEK Sanur merupakan KEK Kesehatan pertama di Indonesia yang mengembangkan fasilitas kesehatan dan pariwisata berkelas internasional, yang ditargetkan mampu merealisasikan investasi sebesar Rp10,2 triliun, dengan harapan mampu menyerap 43.647.