Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pasti ada yang dikorbankan dalam kebijakan pengetatan PSBB di Jawa Tengah. Salah satunya sektor ekonomi atau pendapatan masyarakat.

"Kalau kondisinya sudah seperti ini jangan ngomong dampak ekonomi. Kami mesti ambil skala prioritas. Mau jalan dua-duanya sulit. Yang bisa adalah paling-paling kalau hari ini kamu kerja mendapatkan untung Rp100.000 mungkin hanya 20 ribu dan kamu harus ikhlas," kata Ganjar dalam tayangan YouTube BNPB Indonesia, Kamis, 7 Desember.

Dimana, kata Ganjar, dalam pengetatan PSBB yang akan berlaku mulai tanggal 11 hingga 25 Januari mendatang, pemprov tempat usaha. Jika melanggar, tempat usaha akan dikenakan sanksi penutupan sementara.

"Makanya edukasi kami kepada mereka adalah, ayo mari tetap dagang, terutama yang produknya real, ayo kita dagangnya online. Ini juga bisa membantu," kata Ganjar.

Ganjar sebelumnya meminta masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang usaha untuk merelakan usahanya merugi akibat rencana pembatasan PSBB di Jawa Tengah.

"Pariwisata mohon maaf ya, anda akan rugi. Itu kita omongkan. Kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kita bilang, 'tenang ya, anda masih akan oke', itu enggak mungkin," kata Ganjar 

Selain itu, Ganjar juga berpesan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar berlapang dada jika usahanya tidak laku akibat pembatasan mobilitas masyarakat.

Sebab, Ganjar mengaku bahwa kondisi perekonomian tidak akan tetap bergerak bebas ketika ada pembatasan. Saat ini, skala prioritas yang diambil adalah penanganan kesehatan. 

Jika semua pihak, khususnya warga Jawa Tengah dapat menahan diri disiplin terhadap aturan pengetatan pembatasan PSBB minimal selama satu bulan ke depan, Ganjar percaya bahwa dampak kesehatan maupun perekonomian menjadi lebih baik.

"Kita mesti berkorban di awal untuk investasi yang lebih panjang. Jika kita tidak mau berkorban demi investasi jangka panjang, kita kemudian tidak akan memanen hasil yang bagus," lanjutnya.

Sebagai informasi, pengetatan di Jawa Tengah berada pada wilayah Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya.