Lumpuh akibat Longsor, Jalur Trans Timor Diprediksi Normal Pekan Depan
Sejumlah eksavator sedang mengeruk material longsor yang jatuh menutup ruas jalan trans Timor di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memprediksi jalur trans Timor yang lumpuh akibat longsor-nya bukit sehingga menutup ruas jalan tersebut akan normal pekan depan.

"Jalur trans Timor yang lumpuh total ini diprediksi normal kembali pada pekan depan melihat situasi yang terjadi di lapangan, " kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang Teldi Sanam dikutip dari Antara, Minggu.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan longsornya area perbukitan di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, pada Jumat (17/2) malam tepatnya di kilometer 73.

Area perbukitan yang longsor dan menutup ruas jalan tersebut panjangnya mencapai 300 meter, sementara tingginya mencapai 20 meter, karena itu ujar dia butuh waktu lama untuk proses mengeruk seluruh material longsor yang jatuh menutupi jalan raya.

Dia mengatakan bahwa saat ini kendaraan yang membawa penumpang dari Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) terpaksa berhenti dan menurunkan penumpangnya.

"Ada jalan alternatif, tetapi hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dan cukup panjang," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa diperkirakan puluhan ribu orang melintas setiap hari di lokasi tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kupang juga ujar dia sedang mencari jalan alternatif agar akses transportasi lintas Pulau Timor bisa normal kembali, sambil menunggu penanganan material longsor selesai.

Dia menjelaskan tanda-tanda terjadi longsor sudah terlihat pada pekan lalu, namun longsor yang terjadi masih kecil dan tidak pernah diduga akan terjadi longsor yang besar.

Saat ini ujar dia untuk membantu mempercepat proses pengerukan, pihaknya menurunkan empat unit ekskavator.

Teldi menambahkan pihaknya akan bekerja maksimal untuk mempercepat pengerukan material longsor yang jatuh tersebut.

Pewarta : Kornelis Kaha