Dua Menteri Menjabat di PSSI, Jokowi: Paling Penting Bisa Mengatur Waktu
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di ICE BSD Harlah PPP ke-50/ Foto; Jehan/ VOI

Bagikan:

TANGERANG - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mempermasalahkan terkait dua menterinya yang menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua PSSI. Menurutnya hal itu hanya permasalahan mengatur waktu.

“Yang paling penting, semuanya bisa mengatur waktunya. Ya sesuai yang saya sampaikan, pemerintah tidak akan intervensi apapun kepada PSSI,” kata Jokowi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat, 17 Februari.

“Karena kan kita juga tahu, pak Basuki itu kan juga menjadi ketua Dayung, bisa. Pak Airlangga jadi ketua Wushu, bisa. Pak Luhut juga jadi ketua PASI, bisa. Pak Prabowo jadi ketua pencak silat, bisa,” sambungnya.

Menurut Jokowi, hal yang terpenting untuk saat ini adalah sebuah reformasi hingga perencanaan untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Lebih lanjut, ia berencana akan bertemu dengan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI, guna mengetahui perencanaan sepak bola Indonesia.

“Nanti kalau pas, minggu depan kelihatannya akan ketemu, akan saya tanyakan itu. Sudah ada peta jalannya belum, ada targetnya belum, untuk mencapai targetnya itu apa yang dilakukan, semuanya harus terencana secara detail kalau mau sepak bola kita maju” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027. Dia memenangi pemungutan suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat pada Kamis, 16 Februari siang.

Erick terpilih setelah mengantongi 64 suara dari total 86 pemilik suara yang hadir di KLB PSSI 2023. Sementara itu, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti yang jadi saingan kuat Erick Thohir hanya mengantongi 22 suara.

Drama Waketum PSSI

Setelah dilakukan pemungutan suara, nama Menpora Zainudin Amali hilang dari daftar Wakil Ketum PSSI. Nama yang terpilih justru Ratu Tisha dan Yunus Nusi.

Pada momen ini, tersirat rencana Zainudin Amali mundur dari posisi Menpora jika terpilih sebagai Wakil Ketum PSSI.

Hal itu berdasarkan pernyataannya setelah gagal dapat suara untuk posisi Wakil Ketum PSSI di pemungutan suara ulang. Dia menyatakan, tak jadi mundur dari posisi Menpora karena tak terpilih sebagai Wakil Ketum PSSI.

"Saya tidak jadi mundur (dari Menpora), kan tidak terpilih. Kecewa ya enggalah, kan saya masih Menpora. Kecuali kalau saya mundur (Menpora) dan tidak terpilih ya kan," kata Amali seusai pemungutan suara.

"Saya tetap akan lapor ke Presiden," lanjutnya.

Namun, tak lama berselang, kehebohan kembali terjadi. Yunus Nusi yang sebelumnya terpilih, dilaporkan mundur.

Tak diketahui pasti alasannya. Namun, keputusannya itu memberikan jalan buat Amali menduduki posisi PSSI 2 bersama Ratu Tisha