MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melansir data perkembangan terbaru korban terdampak banjir bertambah menjadi 1.366 jiwa per 17 Februari 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Data jumlah penyintas (pengungsi) kini sebanyak 1.366 jiwa dengan 331 Kepala Keluarga. Jumlah ini mengalami penambahan dari data kemarin sebanyak 924 dengan 245 Kepala Keluarga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin dilansir ANTARA, Jumat, 17 Februari.
Untuk jumlah titik posko pengungsian, kata doa, juga ikut bertambah menjadi sebanyak 24 titik dari data kemarin 21 titik pengungsian. Sedangkan lokasi yang masih terdampak banjir saat ini berada di empat kecamatan tersebar di tujuh kelurahan.
Masing-masing di Kelurahan Manggala, Antang, Batua, Kecamatan Manggala. Selanjutnya, di Kelurahan Katimbang serta Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini dan Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea.
Penambahan korban terdampak tersebut berada di zona kecamatan rawan banjir serta debit air kiriman dari sungai setempat dan aliran air dari kabupaten perbatasan Kota Makassar yakni Kabupaten Gowa dan Maros.
BACA JUGA:
Sejauh ini BPBD Kota Makassar terus membantu proses evakuasi korban terdampak yang masih bertahan di rumahnya dengan menggunakan perahu karet dengan ketinggian air satu meter.
Mengenai distribusi bantuan telah disalurkan, begitu pula dapur umum di posko pengungsian didirikan pemerintah kota untuk kebutuhan penyintas
Pihaknya kembali mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk yang masih akan berlangsung.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Sulsel kembali mengeluarkan peringatan dini prakiraan potensi terjadi cuaca ekstrem mulai 17-23 Februari 2023. Selain itu, potensi banjir rob saat cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada 20-22 Februari 2023.