Masih Finalisasi, Komnas HAM Cek Ribuan Video Terkait Meninggalnya 6 Laskar FPI
Rekonstruksi penembakan 6 laskar FPI di Kantor Komnas HAM (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tim penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sedang melakukan finalisasi laporan peristiwa penembakan yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. 

Salah satu tahapan proses finalisasi yang tengah mereka lakukan adalah mengamati sekitar 8.000 video dan tangkapan layar dari tempat kejadian perkara.

"Salah satu bagian dari finalisasi laporan tersebut adalah memastikan kembali sejumlah video dan foto screen capture yang telah diperoleh dari beberapa pihak dan saat proses permintaan keterangan saksi," kata Komisioner sekaligus Tim Penyidikan Komnas HAM Choirul Anam melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu, 6 Januari.

Dia memastikan keseluruhan video dan tangkapan layar terkait peristiwa itu akan diamati dan didalami oleh penyidik Komnas HAM. 

Choirul Anam berharap tahapan finalisasi ini bisa berjalan lancar dan peristiwa bisa menjadi semakin terang. "Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan data itu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM pekan ini bakal membeberkan runtutan kejadian penembakan terhadap enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan mengatakan, kronologis kasus penembakan diketahui setelah bolak-balik memeriksa kamera pengawas (CCTV) milik Jasa Maga serta hasil uji balistik dan forensik. Kalau tak ada aral melintang, hasil akan diumumkan pekan ini. 

"Ya, pasti (menjelaskan runtut kronologis). Insyaallah, pekan ini (diumumkan). Paling lambat, awal pekan depan," kata Taufan dilansir Antara, 4 Januari. 

Pernyataan Taufan sekaligus melengkapi anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara pada 28 Desember lalu yang menyebutkan, rekaman CCTV masih 'kasar' dan memerlukan analisis lebih mendalam. 

"Sudah (mengecek hasil rekaman CCTV dan mengetahui detail kronologis)," kata Taufan.