TANGERANG - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Nur Alam angkat bicara terkait kegiatan kelompok di kawasan Cisoka, Kabupaten Tangerang yang diduga menganut aliran sesat.
Nur menilai kegiatan yang dilakukan kelompok warga di Cisoka, Kabupaten Tangerang bukan aliran sesat, berdasarkan hasil investigasi pihaknya.
“Tidak ada hal-hal yang masuk kriteria aliran sesat. Hanya memang salah kaprah di dalam melaksanakan ritual saja, tidak ada guru, tidak ada mursis jadi ya salah dalam melaksanakan ritual saja,” kata Nur saat dikonfirmasi, Kamis, 16 Februari.
Nur menjelaskan, sebenarnya tujuan dari kelompok ini membuat kuburan buatan untuk mengingat kematian. Namun dalam praktikannya dinilai warga sesat.
“Itu bukan makam asli, hanya buatan saja. Jadi maksudnya dia bangun kuburan hanya untuk mengingatkan saja bahwa kalau mati dan akan dikubur seperti ini. (Tapi praktiknya-red) hanya salah kaprah,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sekelompok orang yang diduga melakukan kegiatan aliran sesat. Pasalnya mereka terlihat menyembah kuburan kosong dan jilatan anjing.
Dalam video berdurasi 18 detik yang dilihat VOI, terlihat beberapa orang pengikut aliran tersebut mengelilingi bangunan yang menyerupai kuburan. Mereka pun terdengar melantunkan kata-kata yang diduga sebagai kalimat pemujaan
Dihubungi terpisah, Camat Cisoka, Encep Sahayati membenarkan adanya kegiatan ritual tersebut. Ia menuturkan warga yang melakukan kegiatan ritual itu adalah keluarga Abah Ali.
Kekinian, pihaknya juga langsung melakukan tindakan tegas dengan membongkar makam tersebut. Saat dilakukan pembongkaran, ternyata makam itu palsu.
BACA JUGA:
“Langsung kita lakukan klarifikasi. Lalu, sebagai tindak lanjut agar tidak meresahkan warga, pada Selasa, 14 Februari 2023 malam, kami lakukan pembongkaran yang juga melibatkan Abah Ali,” kata Encep saat dikonfirmasi, Kamis, 16 Februari.