JAKARTA - Kapal cepat Express Pricilia 88 mengalami mati mesin di perairan Teluk Tomini, Gorontalo. Para penumpang mulai mengalami serangan mabuk laut akibat terus terombang-ambing ombak.
"Kami berhasil melakukan kontak dengan Nahkoda Kapal Cepat Express Priscillia 88. Informasi terkini, kondisi penumpang mulai mengalami mabuk laut. Mengingat kondisi kapal masih terombang-ambing dengan hantaman ombak mencapai 1,5 meter," kata Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto, di Gorontalo, Senin 13 Februari dilansir Antara.
Kontak terakhir dengan nakhoda kapal dipastikan seluruh kondisi kru kapal dan penumpang masih aman. Namun beberapa penumpang mulai diserang mabuk laut.
"Kami berupaya melakukan penyelamatan dengan cepat. Beruntung langit cerah, meski angin kencang dan ombak tinggi mewarnai perairan Teluk Tomini," katanya.
Pihaknya menerjunkan personel Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Gorontalo. Saat ini sementara menuju posisi terakhir kapal (Last Know Position/LKP).
BACA JUGA:
Pukul 19.15 Wita, petugas komunikasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo menerima info dari nakhoda kapal cepat Express Priscillia 88.
"Bahwa telah terjadi kecelakaan kapal cepat Express Priscillia 88 yang mengalami mati mesin dengan jumlah penumpang 85 orang, mohon bantuan SAR," katanya, mengutip informasi dari nakhoda Kapten Rohi.
Basarnas menerjunkan personel dengan menggunakan kapal penyelamat 216 dan membawa peralatan berupa jaket penyelamat dan peralatan medis, untuk menolong penumpang yang memerlukan penanganan medis.
Ia mengatakan kronologis kejadian pada hari Senin, 13 Februari 2023, pukul 14.00 WITA, Kapal Cepat Express Priscilia 88 berlayar dari Pelabuhan Gorontalo menuju Pagimana Sulawesi Tengah dengan jumlah penumpang 85 orang.
"Pada Pukul 19.05 WITA, kami menerima laporan kejadian tersebut di Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo," kata dia lagi.