Bagikan:

JAKARTA - Guna mengantisipasi bentrokan susulan antar dua kelompok suku di Tapos, Depok, Polres Metro Depok menyiagakan personel pengamanan di Markas Komando (Mako) Polres Metro Depok.

"Untuk pengamanan kita tetap siagakan personel, kita menghalau dari kedua kelompok sebagai antisipasi adanya aksi susulan (keributan)," tegas Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady kepada VOI, Minggu, 12 Februari.

Pihaknya mengerahkan seluruh anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satuan Sabhara Polres Metro Depok guna mengantisipasi gangguan kamtibmas lainnya.

"Iya (personel) standby di Mako, kita melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan," ujarnya.

Kombes Ahmad Fuady menjelaskan, saat ini kasus keributan antar dua kelompok massa yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 4 orang luka sudah ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Meski demikian, pihaknya masih melakukan penjagaan sebagai bentuk antisipasi gangguan kamtibmas.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antar kelompok suku terjadi di Perum Raffles Hills Blok Q9/9, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu kemarin, 11 Februari. Satu orang pria berinisial MSL (42) ditemukan tewas bersimbah darah akibat bentrokan itu.

Korban tewas setelah terkena sabetan senjata tajam pada bagian dada yang mengakibatkan robek pada dada. Korban kelahiran 27 Maret 1980 itu tercatat sebagai warga Citeurep, Bogor.

Motif penganiayaan bermula dari masalah bisnis senilai Rp300 juta. Pemilik uang baru mendapatkan bayaran Rp100 juta, kemudian masalah penagihan sisa uang itu ditugaskan kepada salah satu kelompok. Kemudian terjadi keributan antara kedua kelompok tersebut.