Banyak Pejabat Titip Calon Mahasiswa Baru ke Rektor Unila, KPK: Ini Keprihatinan Kita Bersama
Petugas KPK membawa Rektor Universitas Lampung (Unila) nonaktif Karomani (tengah) selaku tersangka untuk dihadirkan dalam konferensi pers Minggu 21 Agustus. (Antara-Sigid K)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) prihatin banyak pejabat menitipkan calon mahasiswa baru ke Rektor Universitas Lampung (Unila). Dalam kasus ini, Rektor Unila yang dimaksud terdakwa Karomani sudah dinonaktifkan 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan fakta yang terungkap di persidangan tersebut harusnya jadi perhatian semua pihak.

"Kita prihatin semua ya, ternyata kemudian kan fakta-fakta banyak terungkap," kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari.

"Banyak pihak yang ternyata diduga ikut memberi dan mengurus baik itu anaknya, saudaranya atau siapapun untuk bisa masuk kuliah di Unila, dan saya kira ini keprihatinan kita bersama," sambungnya.

Ali bilang pengakuan yang disampaikan saksi jadi fakta persidangan. Seluruhnya keterangan akan dicatat untuk dianalisis dan bisa digunakan untuk mengembangkan kasus suap yang menjerat Karomani.

"Sehingga siapapun ketika fakta hukum itu ada dugaan perbuatan pihak lain, selain tentunya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dalam proses persidangan pasti KPK kembangkan lebih lanjut," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah penyelenggara negara mengakui memberi suap pada Karomani untuk memasukkan calon mahasiswa ke Unila. Salah satunya, Kombes Joko Sumarno.

Dalam persidangan, Joko mengaku memberikan uang Rp150 juta ke Karomani. Pemberian dilakukan setelah anaknya masuk ke Fakultas Kedokteran Unila.

"Uang sebesar Rp150 juta untuk menyumbang pembangunan gedung pertemuan," katanya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Selasa, 7 Februari.

Uang itu diantarkan langsung ke rumah Karomani setelah sebulan pengumuman penerimaan anaknya. "Saya memberikan sumbangan itu spontan," tegas Joko.

"Karena setelah lulus, Karomani menghubungi saya dan menanyakan kabar sekaligus bilang sedang ada pembangunan gedung pertemuan, kemudian saya bilang ikut menyumbang," pungkasnya.