Kronologis Lengkap Aksi KKB Pimpinan Egianus Kagoya Sandera Pilot Susi Air Philips M
Para pekerja saat turun dari helikopter setelah dievakuasi dari Paro, Kabupaten Nduga, Papua. (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya mengklaim sebagai dalang di balik aksi pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Nduga, Papua. Termasuk penyanderaan terhadap Kapten Philips M.

Rangkaian kejadian itu bermula saat pesawat Susi Air yang dikemudikan Kapten Philips M mendarat di lapangan terbang Distrik Paro dari Timika pada Selasa, 7 Februari.

Kedatangan pesawat itu bertujuan untuk mengevakuasi 15 pekerja yang menjadi korban intimidasi oleh kelompok sparatis tersebut.

Belasan pekerja itu diintimidasi pada Sabtu, 4 Februari. Alasan di baliknya, KKB menganggap ada intelijen dari TNI dan BIN yang menyamar di antara mereka.

"Ya sebenarnya 15 itu akan diangkut pesawat itu untuk dievakuasi. Tapi ternyata pesawatnya dibakar," ujar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Rabu, 8 Februari.

Bahkan, dari rangkaian itu KKB mengklaim turut menyandera Kapten Philips M.

Hanya saja, Panglima TNI membantahnya. Ia tegas menyebut tak ada aksi penyanderaan. Sebab, pilot Susi Air itu bisa kabur dari penguasaan KKB.

"Akhirnya dia diselamatkanlah oleh salah satu masyarakat disitu," sebut Yudo.

Menambahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabwo, keberadaan Kapten Philips M sudah mulai terdeteksi berdasarkan signal GPS yang sempat dibawanya.

Selain itu, lima penumpang yang sempat berada satu pesawat dengan Kapten Philips M pun sudah berhasil dievakuasi.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan sudah dievakuasi," kata Sigit.

Pada kesempatan terpisah, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut dari signal GPS, titik koordinat Kapten Philips M telah bergeser dari Distrik Paro.

Namun, untuk saat ini keberadaanya belum bisa dipastikan. Sebab, alat penanda lokasi sudah tak berfungsi.

"Kemarin dia kita lihat ada bergeser dari kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam," kata Fakhiri.