Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berada di ambang keputusan Senat akan pemakzulannya. Mayoritas senator menyatakan tidak setuju atas tindakan Trump terhadap Ukraina yang menghasilkan dua pasal pemakzulan. 

Tetapi tidak ada tempat di dekat dukungan dua pertiga yang diperlukan di Senat yang dimiliki oleh Republik untuk kejahatan dan kejahatan berat Konstitusi untuk menghukum dan mengeluarkan presiden dari jabatannya.

Dalam sebuah kesempatan, Trump menyampaikan sebuah pidato kenegaraan. Penyampaian pidato tersebut dibubuhi dua drama. Drama tersebut dimulai ketika Trump menolak berjabat tangan dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. 

Di mana saat itu Pelosi yang duduk bersama dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence, di belakang podium Trump. Pertemuan tersebut merupakan kali pertama kedua pihak sejak Oktober 2019. 

Tak hanya itu, pada akhir pidato Trump, Pelosi secara dramatis merobek salinan pidato Trump. Saat oleh mengapa dia merobek salinan pidato Trump, dia menjawab: "Itu adalah hal yang sopan untuk dilakukan"

Melansir The Guardian, Pelosi juga menyebut pidato itu sebagai "manifesto dari kesalahan" dan mengatakan kata-kata Trump "tidak memberikan ketenangan" kepada keluarga yang mencari pilihan perawatan kesehatan yang lebih baik. 

Pelosi juga menyebut bahwa Trump tidak jujur tentang kebijakan perawatan kesehatannya. Gedung Putih menuduh Pelosi tidak menghormati beberapa orang yang dipilih Trump untuk menerima salinan pidatonya.

Pidato kenegaraan Trump tersebut jatuh pada malam sebelum kemungkinan pembebasannya oleh loyalis Partai Republik dalam sidang pemakzulan, sebuah proses yang dimulai ketika Pelosi mengumumkan penyelidikan pemakzulan DPR lebih dari empat bulan lalu. Trump dimakzulkan di DPR pada Desember 2019.

Dalam momen sulit lainnya, Pelosi juga mengabaikan tradisi pemanggilan presiden untuk naik ke podium. Tidak menggunakan tata cara seperti biasanya, yang mana pembicara DPR mengatakan, "Anggota Kongres, saya memiliki kehormatan tinggi untuk menghadirkan kepada Anda Presiden Amerika Serikat". Pelosi hanya memperkenalkan Trump dengan mengatakan: "Anggota Kongres, Presiden Amerika Serikat".