Bagikan:

JOMBANG - Ribuan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia memadati lokasi makam pendiri organisasi Islam K.H. Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjelang 1 Abad NU.

Pengurus Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang Teuku Azwani mengemukakan rombongan peziarah yang akan ikut peringatan 1 Abad NU banyak yang singgah untuk ziarah ke makam di Pesantren Tebuireng.

"Ini tadi ada dari rombongan PWNU DKI. Ada 30 bus. Sebelum menghadiri acara di Sidoarjo besok pagi, mereka berziarah ke TBI dulu, ke pendiri NU," katanya dilansir ANTARA, Senin, 6 Februari.

Selain dari PWNU DKI, rombongan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia lainnya juga banyak yang ke makam di Pesantren Tebuireng, Jombang.

"Yang banyak mulai H-3 perayaan 1 Abad NU dari PCNU atau PWNU yang datang," kata dia.

Di makam itu, selain ada makam pendiri organisasi NU yakni K.H. Hasyim Asy'ari, juga ada makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, cucu dari K.H. Hasyim Asy'ari, kemudian K.H. Wahid Hasyim, ayah dari Gus Dur, lalu ada makam K.H. Sholahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, adik dari Gus Dur, dan sejumlah makam anggota keluarga.

Ia mengatakan, menjelang 1 Abad NU, untuk jadwal makam buka tetap seperti biasanya yakni jam 08.00 WIB sampai dengan jam 15.00 WIB serta jam 20.00 WIB hingga jam 02.00 WIB. Di luar jam tersebut, masih tutup sehingga pintu pagar menuju area makam pun juga ditutup hingga jam untuk buka selesai.

Uul, salah satu peziarah asal Malang, mengatakan ia dengan keluarga memang berniat ziarah di makam Pesantren Tebuireng, Jombang ini untuk kirim doa.

"Alhamdulillah, niatan untuk ziarah bisa terlaksana. Rencana mau ke acara perayaan 1 abad NU, jadi sebelum kesana mau ziarah dulu," kata yang datang dengan rombongan tersebut.

Kegiatan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada, Selasa, 7 Februari.

Pada peringatan Satu Abad NU, dijadwalkan hadir Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo, para menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, duta besar negara sahabat, 300 ulama internasional, pengurus PBNU, hingga pimpinan organisasi keagamaan.

Terdapat sejumlah titik yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan itu, di antaranya panggung parkir timur stadion, panggung luar serta di dalam gedung.

Beberapa agenda juga digelar mulai dini hari seperti Lailatul Qiroah yang dilanjutkan Manaqib Syech Abdul Qadir Jaelani, lalu Qiyamul Lail (Rhatib Al-Attas dan Asmaul Husna), Istighatsah kubro, serta Shalat Subuh berjamaah.

Berikutnya di panggung luar gedung pada pagi harinya diawali salawatan yang dipimpin Al Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Ada juga istighatsah kubro, pembacaan puisi.

Sementara itu, saat puncak resepsi akan disampaikan amanat oleh Presiden Joko Widodo, lalu dilanjutkan pembacaan rekomendasi Muktamar Fiqih Peradaban oleh Ketua Umum PBNU kepada Presiden dan beberapa agenda lainnya.