Bagikan:

KUPANG - Ruas jalan yang menghubungkan Ruteng-Reo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), tertutup tanah longsor akibat tingginya curah hujan disertai angin kencang yang melanda daerah itu.

Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut turun langsung ke lokasi longsor untuk memantau proses evakuasi material longsor pada kilometer 2 Jalan Negara Ruteng-Reo.

Tampak di lokasi, alat berat milik Satker jalan negara Ruteng-Reo sedang membersihkan material longsoran berupa tanah, batu dan kayu sehingga kendaraan bisa melintasi dengan aman di daerah itu.

Wabup Heribertus mengimbau masyarakat, utamanya pengguna jalan agar lebih berhati-hati ketika melintasi lokasi yang rawan longsor seperti di jalur Ruteng-Reo.

Apalagi menurut dia cuaca yang terjadi di wilayah kabupaten Manggarai belakangan ini sangat ekstrem sehingga bisa memicu terjadinya bencana alam.

“Apabila sedang tidak ada keperluan mendesak, harap untuk tidak bepergian jauh mengingat bencana yang dapat terjadi di jalur-jalur rawan ini,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 6 Februari.

Wabup Heribertus juga meminta partisipasi masyarakat untuk melaporkan kepada pemerintah terdekat jika terjadi bencana.

“Kami berharap masyarakat untuk pro aktif memberikan laporan dengan membuat informasi lokasi yang rinci dan bila memungkinkan memuat gambar lokasi bencana apabila terjadi bencana alam,” kata Heribertus Ngabut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai, Stefanus Tawar mengatakan akibat hujan lebat sejak Minggu (5/2), dua ruas jalan di Kabupaten Manggarai tertutup longsor.

Dua ruas jalan itu diantaranya di pada kilometer 2,  jalan negara Ruteng-Reo dan jalur Bealoli – Golowoi Kecamatan Cibal Barat.

Pemkab telah mengerahkan alat berat milik Satker jalan nasional Ruteng-Reo untuk membersihkan material longsoran di KM dua jalan negara Ruteng Reo.

Sementara alat berat dari Dinas PU Kabupaten Manggarai juga telah dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan material longsoran di Poong Toreng, Kecamatan Cibal Barat.

Menurut Stefanus Tawar, potensi longsor dan banjir masih bisa terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi masih akan berlangsung sepekan ke depan.

“Sesuai peringatan dini dari BMKG masih berpotensi terjadi hujan lebat untuk beberapa hari ke depan sehingga perlu ada kewaspadaan masyarakat Kabupaten Manggarai,” katanya.