JAKARTA - Peristiwa penembakan yang dilakukan seorang buronan di Gereja Metodis di Texas Timur, Amerika Serikat (AS) menewaskan seorang pendeta dan membuat dua orang lainnya luka-luka. Bagaimana kronologinya?
Melansir CNA, Senin, 4 Januari, pelaku penembakan mulanya bersembunyi di kamar mandi gereja karena tengah dikejar-kejar polisi. Persembunyian sang buron lantas diketahui oleh pendeta geraja.
Merasa terancam, pendeta gereja itu lalu mengeluarkan pistol sambil meminta sang buronan menyerahkan diri. Tapi si buronan malah membalikkan keadaan. Ia merebut pistol itu dan menembak pendeta.
Sang pendeta pun tewas di tempat, sementara dua orang lain yang berada di dalam gereja luka-luka terkena tembakan. Lantaran panik pelaku tampak mencuri kendaraan pendeta dan melarikan diri ke Timur.
Atas pencarian yang sigap, pihak berwenang kemudian menangkap pelaku. Saat ini, pelaku pun sedang dirawat di rumah sakit karena luka tembak di tangannya. Kendati demikian, Sheriff Smith County Larry Smith enggan merinci kapan tangan pelaku ditembak.
Meski begitu, Smith menolak untuk mengidentifikasi pendeta, orang lain yang terluka atau tersangka. Smith hanya mengatakan tersangka penembakan kemungkinan akan menghadapi dakwaan pembunuhan.
BACA JUGA:
Smith menambahkan pria itu awalnya hanya berlindung di gereja. Oleh sebab itu, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan pelaku penembatan itu dimotivasi oleh permusuhan agama. “Ini bukan pelanggaran terkait gereja, terkait agama,” kata Smith.
Atas kejadian itu, Gubernur negera bagian Texas Greg Abbott berbelasungkawa kepada keluarga korban. “Hati kami bersama para korban dan keluarga dari mereka yang tewas atau terluka dalam tragedi mengerikan ini,” ucap Abbott.