Sirene Peringatan Serangan Udara Terdengar di Kyiv Ketika Pemimpin Uni Eropa Temui Presiden Zelensky
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (Foto via Twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Peringatan serangan udara terdengar di seluruh Ukraina ketika para pemimpin Uni Eropa berada di ibu kota negara itu membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Kepala komisi eksekutif UE dan ketua 27 pemimpin nasional UE melakukan perjalanan ke Kyiv sebagai bentuk dukungan bagi Ukraina menjelang setahun invasi Rusia 24 Februari 2022.

"Tidak akan ada kata menyerah dalam tekad kami. Kami juga akan mendukung Anda di setiap langkah perjalanan Anda ke UE," tulis ketua UE Charles Michel di Twitter pada Jumat pagi di bawah foto dirinya di alun-alun pusat Kyiv.

Tidak ada laporan segera tentang serangan rudal baru setelah peringatan serangan udara, dilansir dari Channel News Asia, Jumat 3 Februari.

Zelensky menyerukan lebih banyak tindakan hukuman terhadap Rusia oleh UE. Namun sanksi baru yang sedang disiapkan oleh blok tersebut untuk peringatan itu akan gagal memenuhi tuntutan pemerintahnya.

Barat telah memberlakukan tindakan hukuman besar-besaran sejak invasi Rusia ke Ukraina selama hampir setahun yang telah menghancurkan kota-kota, membunuh puluhan ribu orang, memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan mengguncang ekonomi global.

Dalam kekerasan terbaru, rudal Rusia menghancurkan apartemen di Kramatorsk, menewaskan sedikitnya tiga orang dan menjebak lainnya di bawah reruntuhan, kata polisi.

Setelah tiba di ibu kota Kyiv dengan kereta api untuk membicarakan aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, ketua Komisi eksekutif blok tersebut Ursula von der Leyen menjanjikan lebih banyak bantuan keuangan, militer dan politik untuk Ukraina.

Dia juga mengumumkan pembentukan pusat internasional di Den Haag untuk mengadili kejahatan agresi di Ukraina.

"Ini adalah pertarungan demokrasi melawan rezim otoriter," kata von der Leyen dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Zelensky, melansir Reuters 3 Februari.