Bagikan:

JAKARTA - Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI kembali ditutup (lockdown) selama tiga hari sampai Rabu, 6 Januari mendatang. Penutupan gedung disebabkan Sekretaris Dewan DPRD, Hadameon terinfeksi COVID-19.

"Gedung DPRD lockdown tiga hari dari hari ini karena Sekwan (Sekretaris Dewan) kena COVID-19," kata Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik saat dikonfirmasi, Senin, 4 Januari.

Selama ditutup tiga hari, gedung parlemen DKI yang terletak di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat tersebut akan disterilisasi menggunakan cairan disinfektan.

Taufik mengaku tidak mengetahui apakah Hadameon tertular saat bekerja di Gedung DPRD atau tidak. Namun, keputusan lockdown diambil untuk memastikan tidak ada virus corona tersisa di dalam gedung.

Taufik menyebut tak masalah jika kantornya di-lockdown selama tiga hari. Saat ini, Taufik bilang anggota DPRD belum memiliki agenda rapat usai masa reses. "Kebetulan minggu pertama ini belum ada rapat," ucap dia.

Selain itu, semua staf DPRD yang sempat melakukan interaksi dan memiliki kontak erat dengan Hadameon diminta untuk tes swab PCR untuk mendeteksi penularan virus corona.

"Pak Ketua DPRD (Prasetio Edi Marsudi) menginstruksikan agar semua karyawan dan staf yang berinteraksi erat agar cek kesehatan," tutur Wakil Ketua DPRD DKI Suhaimi.

Sebagai informasi, penutupan gedung DPRD akibat kasus COVID-19 ini telah dilakukan sebanyak tiga kali. Sebelumnya, Gedung DPRD di-lockdown pada tanggal 14 Juli hingga 16 Juli 2020 akibat ada seorang staf yang dinyatakan positif COVID-19.

Kemudian, Gedung DPRD kembali di-lockdown selama lima hari, terhitung mulai Rabu, 29 Juli sampai dengan hari Minggu, 2 Agustus. Hal ini diakibatkan adanya seoranf anggota DPRD, staf sekretariat DPRD, penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) yang terinfeksi COVID-19.