Rumah Tak Layak Huni di Solo Capai 5 Ribu, Diguyur Dana UEA pun Bakal Masih Tersisa 1.400 Unit
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pemkot Surakarta terus menekan keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di Solo dengan melakukan perbaikan.

"Pokoknya kami kurangi. Hari Selasa (7/2) kami meresmikan Losari ya, peresmian rumah-rumah yang layak huni," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jumat 3 Februari.

Jumlah perumahan layak huni yang ada di Kawasan Losari di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang akan diresmikan pada pekan depan sebanyak 137 unit.

Disinggung mengenai kemungkinan masuknya dana CSR dari perusahaan swasta untuk mendanai perbaikan rumah tidak layak huni, ia memastikan akan diperolehnya.

"Ada nanti, saya cari pelan-pelan," katanya, dinukil Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Surakarta Taufan Basuki mengatakan sesuai dengan arahan dari Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka ada dana dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk penanganan RTLH yang ada di Kota Solo.

"Diharapkan di tahun 2023, dana dari UEA ini dapat membantu secara signifikan. Kalau kurang lebihnya dari potensi yang ada sekitar 2.500 unit rumah bisa kami tangani tahun ini," katanya.

Ia mengatakan secara keseluruhan potensi keberadaan rumah tidak layak huni di Kota Solo mencapai sekitar 5.000 unit.

Dengan berbagai upaya pemerintah dalam memperoleh pendanaan, salah satunya dari Pemerintah UEA. Diharapkan jumlah RTLH hingga akhir tahun ini hanya menyisakan 1.400 unit.