JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bersama Pemerintah Jepang melalui Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menindaklanjuti kerja sama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Ini sejalan dengan program IISMA yaitu program magang di luar negeri yang menjadi peluang bagi Pemerintah Jepang untuk meningkatkan kerja sama,” kata Nadiem Makarim dalam keterangan resmi dikutip ANTARA, Kamis, 2 Februari.
Tindak lanjut kerja sama pembangunan SDM yang meliputi bidang pendidikan, riset, dan teknologi, tersebut dilakukan melalui kunjungan oleh Kanasugi Kenji ke Kemendikbudristek pekan lalu.
Pertemuan ini mendiskusikan pencapaian “WA Project: Toward Interactive Asia through Fusion and Harmony" yang diinisiasi oleh PM Jepang Shinzo Abe saat perayaan 40 tahun ASEAN-JAPAN Friendship and Cooperation pada 2013.
Jepang pun meminta mengamandemen Memorandum of Cooperation (MoC) dengan menambahkan penjelasan status The Japan Foundation adalah kantor perwakilan yang tidak mengambil keuntungan dalam kerja sama dengan Kemendikbudristek.
Kenji menjelaskan pemuda Indonesia dapat bekerja dan meneruskan sekolah di Jepang mengingat populasi penduduk Jepang menurun 500 ribu per tahun hingga banyak perusahaan Jepang membentuk production base dan expert base di Indonesia.
Menanggapi langkah Pemerintah Jepang tersebut, Nadiem menekankan pentingnya hubungan kerja sama antara Indonesia dengan The Japan Foundation karena sejalan dengan program yang ada di Kemendikbudristek yaitu IISMA.
Ia optimistis upaya penguatan kolaborasi, akselerasi kemajuan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi, bagi kedua negara ini dapat terwujud.
“Misalnya melalui program-program peningkatan kompetensi guru, pertukaran pelajar, proyek riset bersama dan pengembangan di berbagai bidang kebudayaan,” kata Nadiem.
Pada pertemuan tersebut dibahas juga soal proses perpanjangan naskah MoC antara Kemendikbudristek dengan Ministry of Education, Culture, Sport, Science and Technology Japan.
BACA JUGA:
Selain itu kini juga sedang dijajaki rencana kegiatan repatriasi kerangka tentara Jepang di Papua yang akan dimulai pada Maret 2023 yaitu kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Ministry of Health, Labour and Welfare Japan.