Dieksekusi KPK, Eks Hakim Itong Diisolasi di Penjara Lapas Surabaya
Pelimpahan mantan hakim Itong di Lapas Klas I Surabaya. ANTARA/HO-Kanwilkumham Jatim

Bagikan:

SURABAYA - Mantan hakim Itong Isnaeni Hidayat ditempatkan di sel isolasi selama 7 - 14 hari usai dipindahkan oleh jaksa KPK ke Lapas I Surabaya, di Porong, Sidoarjo Jawa Timur.

Kakanwil Kemenkum HAM Jatim Imam Jauhari mengatakan pihaknya tidak memberikan keistimewaan kepada mantan hakim Pengadilan Negeri Surabaya itu.

"Semua tahanan dan narapidana diperlakukan sama, mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan tahanan dan narapidana lainnya selama di dalam rutan," tegas Imam Jauhari dilansir ANTARA, Rabu, 1 Februari.

Pihaknya telah menerima narapidana atas nama Itong Isnaeni Hidayat pada Rabu (1/2) siang.

"Diantarkan petugas, dari jaksa KPK melakukan pelimpahan yang bersangkutan kepada pihak lapas," ujar Imam.

Pihak lapas yang dipimpin Jalu Yuswa Panjang itu langsung melakukan pemeriksaan awal dan selanjutnya dilakukan proses registrasi ke Sistem Database Pemasyarakatan.

"Yang bersangkutan langsung digiring ke blok mapenaling selama masa orientasi," ujar Jalu.

Sesuai SOP yang ada, Itong akan berada di sel isolasi selama 7-14 hari ke depan dan pihaknya akan terus memantau perkembangan yang ada.

"Yang bersangkutan dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan apapun terkait kesehatan," ujarnya.

Itong juga belum boleh dikunjungi siapa pun selama menjalani masa orientasi. Kecuali ada permohonan dari aparat penegak hukum untuk kepentingan penyidikan lanjutan atau penyelesaian berkas perkara.

"Kami akan selalu memantau kondisi yang bersangkutan, dokter kami stand by 24 jam untuk pelayanan kesehatan," tutur Jalu.

Diberitakan sebelumnya, Itong divonis 5 tahun hukuman badan dan denda sebesar Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan. Serta membayar uang pengganti sebesar Rp390 juta. Jika tidak, maka harta bendanya akan disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut subsider 6 bulan penjara.

Lapas I Surabaya juga menerima pelimpahan mantan advokat yang terjerat kasus yang sama dengan Itong, yaitu Hendro Kasiono pada 9 November 2022.