Bantah Sudirman Said, Gerindra Benarkan Ada Perjanjian Politik Prabowo dan Anies
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra membenarkan adanya perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Pun demikian, isi perjanjian bersifat internal dan bukan konsumsi publik.

Hal itu pun menepis pernyataan Tim Koalisi Sudirman Said yang menyebut tidak ada perjanjian politik antara Prabowo dan Anies di masa lalu.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, perjanjian politik antara Prabowo dan Anies dilakukan menjelang pendaftaran Pilgub DKI 2017 lalu. Namun, kata lanjutnya, perjanjian politik tersebut bukan untuk konsumsi publik.

"Jadi sebenarnya gini bahwa kalau ada orang yang ngomong bahwa perjanjian itu nggak ada, misalnya, orang itu mungkin nggak tahu. Kenapa? Karena selama ini yang namanya perjanjian itu yang bersifat internal itu memang kita tidak ekspos ke publik dan itu memang bukan buat konsumsi publik," kata Dasco dalam keterangannya, Kamis, 31 Januari.

Saat didesak untuk membeberkan isi perjanjian politik itu, Dasco menyebut sangat bersifat rahasia dan hanya diketahui internal Partai Gerindra.

"Jadi kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya, ya boleh nanti masuk Gerindra dulu," ujarnya.

Yang jelas, kata Dasco, perjanjian itu ada dan ditulis oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

“Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya,” pungkas Dasco.

Sebelumnya, Utusan Anies Baswedan di Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said menyebutkan Anies tak pernah melakukan perjanjian politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hanya saja, kata Sudirman, Prabowo dulu memang sempat menawarkan ke Anies untuk bersedia maju sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

"Saya tidak mendengar ada perjanjian (Prabowo-Anies soal pilpres), yang ada perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi, itu saya tahu. Yang ada adalah, saya ini (sempat) membantu Pak Prabowo, ikut membicarakan kepada Pak Anies kemungkinan Pak Anies bersedia menjadi cawapres atau tidak,” tutur Sudirman.