JAKARTA - Kepala pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat memperluas latihan militer gabungan kedua negara di tengah meningkatnya provokasi Korea Utara.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga sepakat untuk terus mengambil langkah tegas melawan provokasi Korea Utara.
"Kedua pemimpin juga berjanji untuk memperluas dan meningkatkan tingkat dan skala latihan dan pelatihan gabungan tahun ini," kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS, dilansir Yonhap, Selasa 31 Januari.
“Untuk tujuan ini, kedua pemimpin sepakat tentang perlunya mempertimbangkan perubahan dalam lingkungan keamanan, termasuk langkah terbaru DPRK sehubungan dengan program nuklir dan misilnya, untuk memperkuat latihan dan pelatihan gabungan, termasuk latihan bilateral gabungan yang akan datang, "tambahnya.
DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.
Lee dan Austin mengadakan pertemuan bilateral di Seoul pada hari Selasa (waktu Seoul). Menteri Pertahanan AS itu datang ke sini dalam rangka kerja dan setelah itu akan bertolak ke Filipina.
Korea Utara menembakkan 69 rudal balistik, termasuk delapan rudal balistik antarbenua, pada tahun 2022 saja, menandai rekor tahunan baru yang jauh melampaui rekor sebelumnya yaitu 25 rudal balistik yang diluncurkan dalam setahun.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga menyerukan pertumbuhan "eksponensial" persenjataan nuklir negaranya, sementara Pyongyang mengatakan pada bulan September bahwa undang-undang nuklirnya yang baru akan memungkinkannya untuk "mendahului" penggunaan senjata nuklirnya melawan Korea Selatan dan AS jika terjadi. dari kontinjensi apapun.
Lee dan Austin mengecam keras provokasi dan pelanggaran terus-menerus Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik, menurut pernyataan bersama mereka.
BACA JUGA:
"Mereka juga menegaskan bahwa aliansi ROK-AS, bersama dengan masyarakat internasional, akan terus mengambil sikap tegas terhadap provokasi lebih lanjut oleh DPRK," katanya.
Para kepala pertahanan juga menegaskan kembali langkah-langkah untuk meningkatkan implementasi penangkalan yang diperluas AS untuk menggarisbawahi komitmen keamanan AS terhadap Korea Selatan, menurut pernyataan bersama mereka.
Untuk tujuan ini, negara-negara akan mengadakan latihan table-top Komite Strategi Pencegahan bulan depan, "untuk memfasilitasi diskusi aliansi tentang opsi pencegahan dan tanggapan untuk menghadapi ancaman nuklir DPRK," katanya.
"Menteri Lee dan Sekretaris Austin juga membahas langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama keamanan regional termasuk kerja sama keamanan trilateral ROK-AS-Jepang," tambahnya.