Hevearita Gunaryanti Kantongi 4 PR Usai Jadi Walkot Semarang, Berikut Daftarnya
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melantik Hevearita Gunaryanti Rahayu jadi Wali Kota Semarang hari ini, Senin 30 Januari. (Ist)

Bagikan:

SEMARANG - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui ada empat pekerjaan rumah (PR) besar terkait pembangunan yang harus dituntaskan dalam sisa masa jabatannya hingga 2026.

"Program pertama penanganan banjir, ini PR bagaimana tugas pemerintah kota sekarang pembebasan lahan," kata Hevearita usai dilantik jadi Walkot Semarang di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin 30 Januari.

Ita yang sebelumnya menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang dilantik secara definitif menjadi Wali Kota Semarang menggantikan Hendrar Prihadi.

Dalam penanganan banjir, berbagai langkah telah dirancang pemerintah pusat berkolaborasi dengan Pemkot Semarang, seperti normalisasi Sungai Tenggang hingga tanggul laut di Tambaklorok.

"Kedua, pengentasan kemiskinan. Ya, walaupun di Kota Semarang tidak ada yang ekstrem dan tingkat kemiskinannya sudah turun dari 2021. Bagaimana harus dilakukan penurunan kemiskinan," tuturnya disitat Antara.

Apalagi, kata wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu, persoalan kemiskinan beririsan dengan permasalahan stunting sehingga menjadi perhatian dalam program pembangunan ke depan.

Program selanjutnya adalah penanganan stunting atau kekerdilan, lanjut dia, terlebih lagi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menghadiri pelantikan memberikan perhatian terhadap persoalan itu.

"Karena beliau (Megawati, red.) concern hal-hal seperti itu. Selain pencegahan stunting, anak-anak stunting harus dilakukan pendekatan dengan psikolog dan sebagainya," katanya.

Bahkan, Ita berjanji kepada Megawati untuk menurunkan stunting di Semarang pada tahun ini menjadi nol persen dengan berbagai langkah dan intervensi, terutama kepada ibu-ibu hamil.

"Keempat, pengendalian inflasi. Alhamdulillah, kemarin Semarang terendah inflasinya, baik 'year on year' maupun bulan ke bulan, ada di bawah di tingkat nasional maupun provinsi," ujarnya.

Meski demikian, Ita mengingatkan bahwa Pemkot Semarang memiliki tugas untuk mempertahankan dan menurunkan angka inflasi sampai level tiga, mengingat sekarang masih di angka empat.