Bagikan:

TANJUNGPINANG - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepulauan Riau (Kepri) terpaksa menghentikan sementara distribusi air ke 5.000 rumah pelanggan di Kota Tanjungpinang, akibat cuaca ekstrem.

Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat di Tanjungpinang, mengatakan, pasang air laut yang tinggi terjadi sejak pukul 11.00 WIB menyebabkan kabel panel listrik di Waduk Gesek, Kabupaten Bintan tergenang air. Panel listrik harus dipadamkan sehingga mesin pompa air tidak dapat beroperasi.

Mesin pompa air kembali aktif setelah air laut surut. Saat ini, kondisi air laut berangsur-angsur surut.

"Panel listrik sudah berada di posisi yang tinggi, tetapi kabel-kabelnya masih terbuka di bawah sehingga terendam air. Saat ini tim teknis berupaya menaikkan kabel listrik tersebut sambil menunggu air laut surut," katanya.

Waduk Gesek berada di dekat Perairan Kawal sehingga beberapa kali air laut masuk ke dalam waktu tersebut. Air laut tersebut juga merendam daratan di bibir waduk sehingga lutut orang dewasa.

Berdasarkan pantauan, tiga orang teknisi dari PDAM Tirta Kepri berada di bangunan kecil yang dijadikan sebagai tempat panel listrik. Air setinggi lutut orang dewasa masih menggenangi bangunan setinggi sekitar tiga meter tersebut.

"Kami mohon maaf kepada pelanggan karena pelayanan menjadi menjadi terganggu. Kami mengupayakan secepatnya agar distribusi air dapat normal kembali," ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Kepri Rudy Chua menyayangkan panel listrik di Waduk Gesek masih terendam air, sama seperti peristiwa dua tahun lalu ketika pasang air laut merendam perkampungan Gesek.

Seharusnya, kata dia permasalahan tersebut tidak terulang lagi karena PDAM Tirta Kepri pada 2021 juga memiliki komitmen untuk menempatkan pompa mesin dan panel listrik di bangunan yang tidak tersentuh air.

Dalam pekan ini, kata dia mesin pompa PDAM Tirta Kepri di Waduk Gesek dua kali padam.

"Kelalaian ini menyebabkan pelayanan kepada ribuan masyarakat menjadi terganggu. Kami harap PDAM Tirta Kepri memperhatikan permasalahan ini secara serius sehingga peristiwa yang sama tidak terulang lagi," ucapnya.